Puisi: Hafney Maulana
Debu yang mercik
dari zikirmu merbak mengguntur dalam sungai kasih memegang panji syair yusuf
dan kasidah ayub. Seperti kelahiran yang telah kita sepakati pada ijab kabul menghela tangis pertama pada
dunia dan mengaminkan kekhalifahan manusia
adalah tanggung jawab kelahiran demi kelahiran. Maka seperti teriakan
dan kegetiranmu mengalir di parit-parit
dan suak-suak yang kering di batas muara. Bacalah risalah yang telah kita gantungkan
pada daun-daun kehidupan.
Maka atas nama
yang diciptakan, kalaulah cinta masih bercanda melangkah menggerak jiwa di ufuk
senja biarkanlah zikirmu mengembara ke rindang-rindang sukma merimbun menghijau
menawan corak dunia
Sastra Mandiri,
Tembilahan: 24/9/10
Komentar
Tulis komentar baru