Purnama Tanpa Kata
Bayang-bayang yang Terbakar
Bukankah kado gagah bagi setiap lelaki itu cuma seayat manja? Kau taukah telah kemana kabar itu habis terbakar?
Bumi Mummi
dimana tanah-tanah yang pernah telanjang? wahai belantara yang pernah perawan, dan udara yang pernah sebaik-surga menyusui bunga-bunga di ladang!
Hidup Suri
Sekeping Surga di Rahang Neraka
di kolong cuaca busuk, sepotong matahari meleleh. Menangisi sebentang telaga pucat yang mimpinya seburuk prosesi bangkai.
Sajadah Luka
Bukankah waktu ialah semak belukar? di dalamnya kita tersesak. Menantang duri, dan nyeri yang nyerang dari segala.
Diam ini Seribu Tanya
Bukan bisu. Aku hanya butuh mengunci diri. Biar kututup rapat jendela di bibirku tanpa senyum, dan tanpa lagi basa-basi. Basi.
Para Peternak Sunyi
Sunyi itu sadis. Lebihi lidah api menjilati malam.
Surga, Kita dan Bumi
Kampung
Tanpa bising. Hening.
Komentar Terbaru