100 HARI ABU-ABU
Oleh: Emil E. Elip
Sudah hampir seratus hari
Tidak ada kuncup yang siap mekar
Langit abu-abu menggelantung kian pekat.
“Begal bersliweran. Jogoboyo ngambek.
Duit dluwang tiada arti. Beras, lombok,
brambang, bawang tersisa busuk
tak terbeli….”
Jejak-jejak sepatu pantofel
di kampung dan pelosok negeri
kemana juntrungannya pergi!
Adakah dia lenyap dalam bingung
yang laten!?
Maret, Jakarta 2016
Link menarik:@nawakamalfoundation
Komentar
Tulis komentar baru