Skip to Content

#4334_#437 Cahayati (III)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid
files/user/8241/218050477_2922108924705251_447943697547003394_n.jpg
218050477_2922108924705251_447943697547003394_n.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SYAHDUNYA RAMADHAN

Cahayati

 

Berat hati ini melepas kepergianmu

Singgah dan akan berlalu

Kau hadir membawa keberkahan

Di saat jiwa merapuh dalam kesedihan

 

Malam malammu indah melagu

Lantunan simponi ayat nan syahdu

Merasuk khusuk di kalbu

 

Menetes airmata kepasrahan

Teringat gelimang dosa di badan

Bersujud memohon ampunan

 

Takkan kusia-siakan Ramadhan

Belum cukup rasa kuberikan suguhan

Hanya sebentar singgahmu berkenan

Semoga kita kan bertemu tahun depan

 

Candi Sidoarjo, 1 Mei 2022

 

KEMBALI FITRI

Cahayati

 

Suara pecah menggema

Langit cerah menyambutnya

Bertasbih alam semesta

Mengagungkan lafaz bersama

 

Sambut kemenangan semua insan

Kembali fitri dengan bermaafan

Sanak saudara handai taulan

 

Candi Sidoarjo, 01 Mei 2022

 

 

CINTA TERLARANG

Cahayati

 

Mengapa ada cinta memuja

Harumnya semerbak hiasi cakrawala

Bersemi merekah taman puspa

Melena dalam dekapan jiwa

 

Saat hadirnya menemani

Ada syahdu berdesir mengalir

Rindu menyeruak menerobos takdir

 

Memeluk raga menemani sepi

Kebekuan hati perlahan mencair

Asmara indah merona bergulir

 

Cinta terlarang dua manusia

Memberi warna pada dunia

Semua akan semu adanya

Pada ketentuan suatu masa

 

Candi, 154613042022

 

 

CINTAKU SEKARAT

Cahayati

 

Mentari tak bersemangat

Angin tak bersahabat

Embunpun tuk berjabat

Kala cintaku sekarat

 

Kini semua telah musnah

Bunga indah layu sudah

Kering berkarat tamatlah kisah

 

Candi Sidoarjo, 201327032022

 

KEMILAU PAGI

Cahayati

 

Embun menyelimuti pagi

Melena palung sanubari

Tentang indah berseri

Semua kuasa ilahi

 

Kemilaumu begitu indah menerpa

Ingin kudekap dalam manja

Sebagai pelipur hati lara

 

Candi, 151521032022

 

TAK SELARAS

Cahayati

 

Aku ingin melupakan

Aku ingin meninggalkan

Melupakan semua kenangan

Meninggalkan semua bayangan

 

Sudah tak selaras jalannya

Banyak kekecewaan yang ada

Dan harus merelakan semua

 

Candi, 02 Maret 2022 pm16.25

 

KARENA AKU CINTA

 Cahayati

 

Indahnya sinar rembulan menerangi bumi

Ketika itu berteman sunyi

Di dalam kesendirian aku bernyanyi

Menghibur gundahnya nurani

 

Hening malam simfoni mimpi

Padamu wahai pujaan hati

Ingin kulukis seribu janji

 

Pada malam indah purnama

Bahagia bersanding bersama

Mendekap dengan sebongkah rasa

 

Hati ini satu hanya untukmu

Harapan dalam relung kalbu

Tuk mewujudkan keinginan bertemu

Entah esok atau lusa tiada jemu aku menunggu

 

Candi Sidoarjo, 09 Februari 2022

 

IBUKU CAHAYA HATI

Cahayati

 

Lembut bertutur bahasa kalbu

Jadi panduan setiap langkahku

Tempatku berbagi segala kisah

Melipur kala gundah merambah

 

Engkaulah cahaya menerangi

Sinar menguatkan dalam diri

Penuntun rentang hidup dilalui

 

Kukuh laksana karang jiwamu

Kasih setinggi langit membiru

Ikhlas tercurah meluruh haru

 

Ibu, engkau bagaikan malaikat

Menghadirkan tulus indah nasihat

Penerang jiwa saat dalam kegelapan

Tak membiarkanku tersesat di persimpangan

 

Candi, 22 Desember 2021

 

 

JURANG TANGIS

 Cahayati

 

Lebam kelopak mata

Menahan rindu meraja

Malam ratapi sepi

Berteman sunyi sendiri

 

Titik netra jatuh membias

Jiwa rapuh kian memelas

Jauh melangkah, asa meretas

 

Candi, 24 Januari 2022

 

WAKTU BERGANTI

Cahayati

 

Saat mentari bersinar menghiasi

Awalan dalam berbagi hari

Tersenyum menatap makna diri

Terlahir kembali saat ini

 

Usia semakin dewasa dan tegar

Tiada pernah merasa gusar

Menapaki terjalnya hingar bingar

 

Kemilau usia bejana jiwa

Terlewati dengan segala asa

Susah senang tiada rupa

 

Selama masih bisa meraja

Tiada akan pernah terlupa

Akan indahnya kembali raga

Selamat ulang tahun sahabat tercinta

 

MASIH MERINDU

 Cahayati 

 

Pelan namun pasti mentari menyapa

Hangatnya laksana memeluk raga

Sentuhan hangat kiasan rasa

Serasa ada hadirmu hai puja

 

Bersama asa dalam dada

Aku menatap sang surya

Anganku merasuk jiwa

 

Ditemani secangkir kopi

Menari kepulan asap imaji

Bersatu aroma hadirkan sensasi

 

Pagi ini masih menanti

Di ujung hembusan angin mamiri

Menerpa lembut wajah ini

Membelai rindu kian menyakiti

 

Candi, 090314122021

 

AKU ANTARA RASA

Cahayati

 

Aku berjalan seiring langkah

Saat keringat jatuh membuncah

Tepian pagi hingga senja memerah

Searah tujuan mengikuti arah

 

Pagi sampai petang bersama

Malam hingga keperaduan jiwa

Menjelma dalam palung sukma

 

Saat menatap jauh ke depan

Membentang langit menawan

Meluahkan rasa penuh kebahagian

 

Itulah aku antara rasa

Bergelora titian asa meraja

Semilir bayu sejukan raga

Di tenang kedamaian menyapa

 

Candi, 25112021 pm.1234

 

SERBA SALAH

Cahayati

 

Entah kemana jiwa pergi

Anganku terasa sangat mati

Pikiran kian saja terkebiri

Ingatan tentang pujaan hati

 

Merinduimu perihal paling kelu

Namun kau seakan terbelenggu

Tiada kabar berwarta

 

Masih menanti bersama senja

Kutaburkan secawan cerita

Biarkan menjadi wacana

 

Rasa serba salah diri ini

Mengusik relung palung nadi

Parasmu tiada pernah terhenti

Mencabik kerinduan tersakiti kini

 

Candi, 03 Desember 2021

 

MASIH MENANTI

Cahayati

 

Ufuk masih membiru

Ambang senja tersyahdu

Menyimpan sejuta kisah

Balutan rindu meresah

 

Di sini masih menanti

Ungkapkan rasa yang terpatri

Tentang kau pencuri hati

 

Candi, 17 Nopember 2021

 

BERHARAP INDAH

Cahayati

 

Mentari pagi terasa hangat

Bersama seduh kopi nikmat

Harum sedapnya memikat

Bangkitkan jiwa bersemangat

 

Kala rindu masih melekat

Dalam buaian malam pekat

Meraja lelah menjerat

 

Langkah ini bukanlah sesaat

Takkan terbiarkan tersesat

Berpegang janji mengikat

 

Kukuh pada hati yang kuat

Jalani hari sucikan niat

Moga jauh dari yang menghambat

Berharap indah kan didapat

 

Candi, 01122021 pm.1010

 

JANJI HATI  Cahayati

 

Nopember bawa sejuta kisah

Dua tahun terlewati sudah

Banyak terbingkai kenangan indah

Berbalut rindu nan membuncah

 

Saat kutatap mesra wajahmu

Kau bisikkan kata sendu merayu

Saat itu gemuruh badai di hatiku

 

Bunga harapan bermekaran kini

Tersenyum riang ramah mewangi

Membelai mesra kasih bersemi

 

Di sudut hati telah kuselipkan janji

Janji setia ‘tuk sehidup semati

Sampai usia senja menemani

Menua bersama saling menjaga hati

 

Candi, 24112021 pm.1606

 

LEMBAYUNG RINDU Cahayati

 

Kutatap langit nan kelabu

Haru biru lembayung rindu

Teringat akan dikau Dewaku

Bersembunyi di balik megamu

 

Ingin kuberlari mengapai

Mengejar bayang semu

Batas cintaku dan cintamu

 

Ingin kupeluk damai

Gairah kasih asmara biru

Larut bawa kisah dan lagu

 

Masih kutatap diri

Berkaca pada sanubari

Senja temaram perlahan pudar

Getar sejuta kenangan ambyar

 

Candi, 10 November 2021/14.00

 

KIASAN KOPI Cahayati

 

Arunika menyapa lembut menyinari

Sinarnya perlahan merasuk ke hati

Terasa hangat sekujur diri

Dalam buaian nyaman mentari

 

Secangkir kopi kiasan rasa

Ada getir manis terasa

Bercampur dalam kebahagian jiwa

 

Pahit seperti kehidupan ini

Manis seumpama cinta bersemi

Menjadi satu takdir diri

 

Awan putih indah menghiasi

Alunan nada burung kunikmati

Sesaat embun menghilang pergi

Bagaskara terik panas berganti

 

Candi, 080806112021

 

USAH LAGI Cahayati

 

Usah lagi puisikan

Bila goresan usang

Usah lagi syairkan

Bila kata-kata sumbang

 

Dulu indah merdu merayu

Kini sumbang menusuk kalbu

Hilang sudah harapan semu

 

Candi, 06 November 2021

 

HATIKU GUNDAH  Cahayati

 

Malam lama berlalu

Mungkin hati pilu

Mengapa di kalbu

Resah jiwa ragaku

 

Aku gundah tiada berdaya

Pikiran melayang ke angkasa

Adakah perduli pada rasa

 

Candi, 213018102021

 

SATU YANG KU PUNYA

Cahayati

 

Kasih lihatlah kedalam sini

Tepat didetakan jantung ini

Bergema namamu selalu terngiang

Saat hari mulai petang

 

Dalam resah berbalut tanya

Ada sebongkah rindu mengangkasa

Ada jawaban yang kian terasa

 

Pujaanku penyemat jiwa cintaku

Hendak kemana ku bawa rindu

Dalam penantian kian mengganggu

 

Satu yang ku punya

Hanya setia serta cinta

Akan selamanya bersemayam rasa

Hari ini esok selamanya

 

Candi, 10 Oktober 2021

 

PAGI DAN KOPI 

Cahayati

 

Aroma kopi masih terasa

Sehabis tadi menimang rasa

Dalam pahit manis aroma

Berteman bayang sang puja

 

Manis terasa merasuk sukma

Seperti dirimu wahai puja

Senantiasa membuatku tergoda

 

Pahit laksana empedu jiwa

Bila kau tak menyapa

Dalam khiasan berbalut cinta

 

Pagi dan kopi merajut mimpi

Sesaat embun berlalu pergi

Dan datangnya hangat mentari

Menyongsong hari penuh arti

 

Candi, 7 September 2021

 

KOPI RINDU Cahayati

 

Tertegun anggun mempesona

Secawan kopi berselera

Aroma harum menggoda

Mengepul senyum bangga

 

Adalah rindu masih bergelora

Mengikat hati memikat mata

Kukuh angkuh mengeja bahagia

 

Candi Sidoarjo, 201727082021

 

MASIH TENTANGMU Cahayati

 

Kunikmati senja temaram melena

Di tepian jingga nan mempesona

Melukis wajahmu pujaan jiwa

Manis senyuman terkulum manja

 

Jejakmu kian mendekat menghampiri

Perlahan hadir dalam setiap mimpi

Serasa bagai indah simponi

 

Kubiarkan angan menari-nari

Kuingin ini bukan sekedar mimpi

Agar esok bahagia menanti

 

Masih tentangmu kekasih hati

Penyemangat pelipur kala resah diri

Ingin kupeluk hangat rindu

Hingga terlena bersama dalam syahdu

 

Candi, 18 Agustus 2021

 

AGUSTUSKU Cahayati

 

Agustus ini melelahkan

Begitu banyak cobaan

Resahku ada pengharapan

Kembali pada kepercayaan

 

Sakit dan jatuh telah berlalu

Masih dalam pelukan kasihMu

Menjalani segala ujian hidupku

 

Candi, 184018082021

 

PATRIOT SEJATI Cahayati

 

76 tahun kemerdekaan terlewati

Tiada penjajah datang menghampiri

Tiada perang berkorban diri

Tiada air mata membasahi

 

Kini kau terbaring bahagia

Perjuanganmu tak sia-sia

Pengorbananmu berbuah suka cita

 

Patriot pembela sejati

Baktimu terkenang sampai nanti

Harummu semerbak lestari mewangi

 

Kami meneruskan memertahankan negeri

Berjuang dan berjuang demi pertiwi

Bebaskan angkara musuh diri

Pertahankan NKRI hingga mati

 

Candi Sidoarjo, 14 Agustus 2021

 

 

TUAN SENJA Cahayati  

 

Seraut wajah termakan usia

Melewati terjal kehidupan dunia

Tertatih melangkah hadapi semua

Terpikul beban dalam pundaknya

 

Kemana arah akan tertuju

Di mana tempat menghapus pilu

Semua terasa hampa semu

 

Masa senja sepi sendiri

Hanya diri sendiri menemani

Terasa sunyi kehidupan ini

 

Tuan senja penuh derita

Terombang ambing cerita nestapa

Tiada tempat berkeluh kesah

Hanya badan separuh jiwa lemah

 

Candi , 203512082021

 

MENANTI DI AMBANG MAGRIB Cahayati

 

Samar lafadz Quran terdengar merdu

Mendung masih setia di lembayung biru

Langit senja tak begitu cerah, mengharu

Tatapan mulai membias diterpa ragu

 

Temaram senja berkidung pilu

Sejumput penantian dalam janjimu

Menghibur lara dibenak risauku

 

Kalam-kalam suci terdengar lirih

Sayup-sayup merasuk jiwa perih

Membawa perasaan rindu kasih

 

Di sini diambang magrib ku masih menanti

Membawa perasaan rindu hati

Akan dirimu bila akan kembali

Bersama tuk merajut mimpi-mimpi

 

Candi , 125808082021

 

 

MENCARI ARTI MERDEKA Cahayati

 

Sudah lama kita Merdeka

Bebas dari penindasan pejajah

Pupus sudah bersama asa

Tiada lagi benci dan amarah

 

Namun kini mulai bertanya

Apakah sudah bebas kita

Merdeka dari apa dan siapa

 

Kenyataannya masih saja dikekang

Masih suka di larang-larang

Kebebasan telah hilang

Hakikat merdeka milik siapa

 

Apakah hanya punya penguasa

Dan kami dibiarkan saja

Terengut hak-hak kita

 

Candi , 8 Agustus 2021

 

 

DIRGAHAYU INDONESIA Cahayati

 

Indonesia pusaka

Negeri tercinta

Penuh semangat dan asa

Berbeda namun satu jua

 

76 tahun merdeka bebas dari angkara

Kini bersama bersatu mengapai asa

Bebaskan dari wabah yang melanda

 

Perayaan tahun ini sunyi

Tak ada gelak tawa menemani

Anak-anak termenung mencoba menghibur diri

 

Dirgahayu republikku

Dirgahayu bangsaku

Selamat para pejuang negeriku

Sejahtera rakyat Indonesiaku

 

Candi Sidoarjo 2 Agustus 2021

 

JEJAK SANG LEGENDA  Cahayati

 

Asap rokok membumbung tinggi

Setinggi bait imajinasi

Tertuang dalam ilham hati

Tercipta aksara diri

 

Sang legenda tanah air hingga kekinian

Baktimu takkan lekang di gerus zaman

Kau mencipta penuh kenyakinan

 

Membuat bangga kami anak-anak bangsa

Jadi inspirasi dunia literasi kita

Juga idola dan bapak sastra

 

Namamu selalu dipuja-puja

Seantero jagad sastra

Melahirkan Chairil-Chairil muda

Dengan tekat bakat semangat berkarya

 

Candi Sidoarjo, 24 Juli 2021

 

BAITKU LAYU Cahayati

 

Tiada ilham menyapa

Tiada singgah aksara

Jari-jari kaku terasa

Tiada daya upaya

 

Mengapa tiada kata-kata terlahir

Hilang mencipta dan bersyair

Baitku kini layu mengukir

 

Candi Sidoarjo, 081823072021

 

JEJAK SANG LEGENDA  Cayahati

 

Asap rokok membumbung tinggi

Setinggi bait imajinasi

Tertuang dalam ilham hati

Tercipta aksara diri

 

Sang legenda tanah air hingga kekinian

Baktimu takkan lekang di gerus zaman

Kau mencipta penuh kenyakinan

 

Membuat bangga kami anak-anak bangsa

Jadi inspirasi dunia literasi kita

Juga idola dan bapak sastra

 

Namamu selalu dipuja-puja

Seantero jagad sastra

Melahirkan Chairil-Chairil muda

Dengan tekad bakat semangat berkarya

 

Candi Sidoarjo, 24 Juli 2021

 

SANG BIDADARI Cahayati

 

Pelangi menuruni langit ke bumi

Pertanda mandi sang bidadari

Kayangan membuka jati diri

Biarkan para dewi pergi

 

Riang canda suka ceria

Gurau tawa selaksa àsa

Sejenak melupa akan seloka

 

Riuh rendah mereka bercengkrama

Saling senyum penuh makna

Hingga surya menari di kepala

 

Mereka kembali terbang ke nirwana

Meninggalkan jejak-jejak melanda

Sang Jaka Tarub meraih asa

Dapatkan bidadari cantik jelita

 

Candi Sidoarjo, 15 Juli 2021

 

SYAIR SANG MAESTRO Cahayati

 

Bait-bàit pesona jiwa

Tercipta lewat majas kata

Membuai pesona mata membaca

Lihai berpujangga dalam karya

 

Syair sang maestro penuh gelora

Terkadang membuat bingung adanya

Permainan angka-angka sempurna

 

Entah kenapa aku suka

Tantangan dalam berkhayal cipta

Naluri terpacu deras mengikutinya

 

Sang legenda dalam masanya

Jasamu tiada pernah terlupa

Akan tetap terkenang masa

Hari ini esok selamanya

 

Candi Sidoarjo, 142010072021

 

SAJAKKU MATI Cahayati

 

Larungkan sunyi

Dekapan sepi

Kidungkan hati

Diam dan mati

 

Sajak-sajakku hilang

Atma berdendang

Syair serupa perang

 

Dalam kancah mengerang

Berbalut asa bimbang

Menepi tak ada riang

 

Duka airmata jiwa

Tertusuk warna rasa

Entah apa atau bagaimana

Hanya kamu yang bisa

 

Candi Sidoarjo, 9 Maret 2021

 

 

MUNAJAT CINTA  Cahayati

 

Binar pagi menyimpan asa hati

Merebak menerpa wajah terendap dalam diri

Bias embun penuh misteri

Terpapar bias sinar mentari

 

Sinaran sang surya mulai terasa

Buyarkan lamunan asa

Padamu yang ku puja

 

Pada bayu kirimkan warta

Adakah engkau merasa

Sebongkah rindu di dada

 

Munajat cinta bersama

Selaksa samudra berlabuh asmara

Dalam biduk mahligai bahagia

Bersatu selamanya

 

Candi Sidoarjo, 09102020

 

SEMBILU LUKA Cahayati

 

Hampa terasa jiwa

Terbang melayang asa

Tinggalkan sembilu luka

Jatuh berderai airmata

 

Irama asmara sumbang kini

Teriring jeritan palung hati

Pedih mengiris kepiluan diri

 

Candi Sidoarjo, 182727062021

 

DENTING SUNYI Cahayati

 

Seperti biasa memendam

Aku hanya terdiam

Menatap malam kelam

Membayangkan dalam suram

 

Rembulan sedih kian menepi

Sinarnya tak tampak lagi

Seiring datangnya denting sunyi

 

Candi Sidoarjo, 144027062921

 

CINTA DI UJUNG SENJA Cahayati

 

Apalah jingga bila di bandingkan kamu

Pujaan hati yang menghiasi rinduku

Tiada seelok puspa dalam menunggu

Ketika seindah rona senja menjamu

 

Aku terpasung jerat asmara

Diikat hasrat cinta

Membelenggu jiwa raga

 

Akankah semua akan berlabuh

Dalam desiran bayu menbasuh

Cakrawala indah menghias langit penuh

 

Arjunaku kaulah cinta di ujung senja

Bukti kesetian kita berdua

Di tepi rona merekah nacita

Bakti bunga pada sang pemuja

 

Candi , 27 Juni 2021

 

LARAKU Cahayati

 

Tubuh terbungkus tipis ari kulit

Jiwa melara sedih perih menjerit

Tiada satupun sudi mendekat

Memberi suatu arti berkat

 

Aku dibiarkan sendiri

Terkapar dalam gigil diri

Tertikam rasa lapar berhari-hari

 

Tiada yang mau menolongku

Tiada yang sudi menjamahku

Terbiarkan perlahan menanti dalam pilu

 

Mungkin sudah suratan nasibku

Atau memang tuhan sayang aku

Diberikan ujian seperti ini dalam hidupku

Sendiri sunyi sepi perlahan mati dan terbujur kaku

 

Candi, 22 Juni 2021

 

TERTIKAM LUKA Cahayati

 

Perih relung jiwa

Hancur luluh airmata

Jiwa tertikam luka

Tinggalkan rasa duka

 

Jangan pernah tuk berjanji

Bila pada akhirnya mengkhianati

Pedih perih tersakiti hati

 

Candi Sidoarjo, 203428062021

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler