demi namaMu yang terpahat pada
jarum jam panjang yang merayap
aku anak waktu
yang melesat dari busurMu
tiap ketiadaan kembali padaMu
demi waktuMu yang menari-nari
setiap puisi adalah pintu terbuka
bagi jiwa-jiwa dingin yang terluka
aku anak waktu
terlahir jadi yatim dari rahim gulita
penuh misteri dan tanda tanya
dalam laju gerbong hitam kereta tua
yang menyeret waktu jadi pertanda
aku pun turut memanjat doa:
duh sang pengalam, yang kalamNya
tersekat pada jala-jala maya
beri aku seribu nyawa waktu
untuk mengeja kata du-ka jadi su-ka
dalam relief abadi sengketa
yang maknanya dapat dirasa
diriku dan dirinya
termasuk Kau
Komentar
Tulis komentar baru