PADAMU KUBERSERAH Erni Yunting
Terkulai kembang ditanam
Luruh seluruh daun
Kembali terbenam dalam
Berkurun tahun menimbun
Tenda biru hias rumahmu
Undangan berpita pun kuterima
Benar sudah kabar tersiar
Ke mana janji-janji dahulu
Kauucap merdu merayu jiwa
Hingga kusesat jauh terdampar
Entah bagaimana sudah
Berat nian cobaan
Pada-Mu kembali berserah
Hanya doa-doa kulangitkan
Bebakung 16 04 21
TERULANG KECEWA Erni Yunting
Terdengar ketukan berulang
Tergesa-gesa pintu kubuka
Engkaukah yang datang
Bisikku ragu menerka
Terulang lagi menyesak kecewa
Tidak ada tertampak siapa-siapa
Hanya angin yang menyapa
Bebakung, 090421
JENDELA KITA Erni Yunting
Dari balik jendela
Kupandang bulan separuh
Sedih kurasa seketika
Teringat yang jauh
Kuharap kita bisa berjumpa
Memandang bulan sedang purnama
Dari jendela yang sama
Bebakung, 160421
KEMBALI TERBUANG Erni Yunting
Aku orangnya sembarang
Karenanya kembali patah
Seperti setangkai kembang
Terbuang berlepotan tanah
Cinta memang tak bermata
Datang dan pergi suka-suka
Tak perduli engkau siapa
Bebakung, 15 April 2021
BERTEMU DI KINTAMANI
Erni Yunting
Senja perlahan layu
Bermula di Kintamani
Bersama telusuri sunyi
Malu-malu saling merayu
Cerita cinta lantas bergulir
Di pohon-pohon karet bertutur
Mengukir manis sepanjang Batur
Andai waktu bisa diatur
Andainya bulan Juni diundur
Tidaklah sekarang daku terbentur
Duhai kekasih kunanti
Merindu tanpa henti
Kisah di Kintamani
Tak pernah mati
Ambawang, 11 Agustus 2020
TIDAKLAH DAKU LUPA SEMBAHYANG
Ambawang, 26 Juni 2020
KEKASIH JAUH
(Erni Yunting)
SAKSI PUISIKU
(Erni Yunting)
Berdirinya bertongkat kini
Gubuk berdaun Nipah
Di perbukitan sunyi
Tidak lagi gagah
Bila gubuk terbujur kaku
Tersebab kau saksi puisiku
Sirnalah semua kenangannya daku
Ambawang, 29 April 2020
SEMUSIM BUNGA
(Erni Yunting)
Seikat bunga kauberi
Serasa tidak percaya
Kukira rindu sendiri
Ternyata rasa seirama
Tapi cinta semusim mekarnya
Serupa layu seikat bunga
Kini diam dalam tanya
Ambawang, 16 Juli 2020
ERNI YUNTING_SESAK RINDU
DITULIS DALAM BENTUK 43_7
SESAK RINDU
(Erni Yunting)
Terlihat sangat memukau
Seperti adanya engkau
Tapi tak terjangkau
Bulan di danau
Jarak memisah teramat jauh
Sesak rindu kian menabuh
Ke mana harus berlabuh
Ambawang, 04 Mei 2020
Dalam kalimat lepas, barangkali bait pertama SESAK RINDU/Erni Yunting bisa ditulis sbb. :
Engkau bagai bayangan bulan di danau. Tak kalah memukau, bagai bulan sesungguhnya yang nun jauh disana. Tapi engkau tidak bisa dijangkau. Bulan yang sesungguhnya dan bayangan bulan di danau adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat disentuh.
Ketidakmungkinan menjangkau diperparah dengan kondisi jauhnya jarak Erni Yunting dengan “engkau”nya. Keadaan itu bukan mematikan rasa rindu tapi malah sebaliknya. Semakin menjadi-jadi rindunya.
Di puncak rindunya Erni Yunting mengibaratkan dirinya sebuah kapal dan bertanya kemana dan dimana harus berlabuh.
Dalam puisi ini Erni Yunting tampak sedang sungguh-sungguh tentang seseorang. Tanpak jelas ini bukan puisi religi karena bulan adalah bentuk. Dan bentuk tidak bisa mewakili perumpamaan Sang Pencipta. Hanya orang yang bisa diibaratkan dengan bulan yang indah memukau.
Biarkan Erni Yunting dengan seseoangnya. Kita lihat bait pertamanya. Ada rasa mengganjal untuk menjembatani baris demi baris. Kalau bunyi rangkap “au” sulit untuk dipakai Erni bisa mencari yang lain.
Kita tunggu karya berikutnya dari Erni Yunting.
202005031645_Kotabaru_Karawang
SEIKAT BUNGA DI BULAN JUNI
- Erni Yunting
Seikat bunga beraneka warna
Terselip pula kata-kata
Kurasa melayang
Membacanya
Hati berbunga-bunga
Bahagianya tidak terkata
Caramu merayu amatlah bersahaja
Bulan Juni menjadi saksi
Bersama berucap janji
Saling mencintai
Berbait kata nan puitis
Seikat bunga di bulan Juni
Akan menjadi kenangan romantis
Semoga tidak layu dan mewangi abadi
Ambawang, 18 Juni 2020
Komentar
Tulis komentar baru