Engkau bersemayam di otakku
Seperti iblis” yang tinggal di hati yang kosong
Engkau tiupkan angin harapan di jiwaku
Engkau genggamkan mawar di tanganku
Kemudian engkau usapkan darah segar di wajahku
Seperti setan” yang merumahi tubuhku
Engkau manjakan aku dengan nafsu
Engkau tanamkan kakiku dalam cela
Kemudian engkau biarkan tubuh telanjangku di selimuti dosa
Engkau anggap ini bagian dari permainan
Licik seperti seorang ahli politik
Engkau perlihatkan kesetiaan
Engkau bentuk kepercayaan
Kemudian engkau tuliskan cerita sedih dengan bahasa kematian
Hitam
Sama hitamnya dengan bayangan
Bagai hantu” yang menakutkan
Tak pernah dapat di sentuh & hilang dalam kegelapan
Komentar
Tulis komentar baru