(samar-samar terlihat awan tipis
melintas, lalu hilang
dihempas angin lembah yang bertiup kencang
langitpun kembali terang)
di sebuah gubuk usang
dengan dinding berbalut ilalang
lelaki tua menatap bimbang
pada celah langit yang tampak benderang
bukan lelah yang membuatnya murung
tapi lihatlah padi di sawah!
daunnya mengering dan hampir hilang
lenyap
dihisap tanah-tanah yang kerontang
itulah sepenggal terik
yang kujumpai di awal november
bukan salah petani menghitung kalender
kepada hujan:
adakah kau masih berbaik hati?
untuk meneteskan butir-butir mimpi
di atas ladang yang selalu sunyi?
diam
tak ada jawaban
hanya rerumputan melambai resah
pada kawanan pipit yang terbang rendah
mungkin hujan telah mati
atau disimpan rapi dalam lemari
dan laci-laci penguasa negeri
***
Mengejar Hujan
- 3671 dibaca
Komentar
lukisan indah
lukisan galau kemarau
petani pun ngungun dan risau
memikat, Mas
salam .... :)
november
iya,harusnya november hujan,malah kemarau..
kasihan pak tani..
salam kembali mas Edi :)
salam
tetang alam memang indah di rasa...damai
salam
Salam jg Bangts.. :)
hanya
hanya kemarau hati yang gersang...sekedar ??
Tulis komentar baru