admin
Jendela Sastra adalah situs web tempat mengekspresikan gagasan baik dalam bentuk karya sastra, kritik, maupun essay, serta menambah wawasan kesastraan masyarakat Indonesia. Di Jendela Sastra, para pembaca dapat secara bebas mengirimkan dan menerbitkan karya mereka, mengomentari, berdiskusi, dan berbagi dengan anggota dan pengunjung lain.
Informasi Pengguna
Sistem Administrator
-
Karya Sastra:
SIMPONI DUKA
novrenty — Senin, 16 Januari 2012 - 18:30 — 2 komentar 12 tahun 44 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Awal Pagi
Sige — Jumat, 4 Februari 2011 - 15:26 — 12 komentar 12 tahun 45 minggu yang lalu
-
Berita:
Ekshibisi Teater Nusantara Digelar Dua Tahun Sekali
admin — Selasa, 22 November 2011 - 05:51 — 0 komentar 13 tahun 5 hari yang lalu
-
Karya Sastra:
MALAM INI
Agus Salim Mjk — Sabtu, 29 Oktober 2011 - 16:31 — 2 komentar 13 tahun 4 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Server untuk Jendela Sastra
admin — Jumat, 29 April 2011 - 21:30 — 3 komentar 13 tahun 20 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Gangguan pada Server Jendela Sastra (30 Juni 2011)
admin — Kamis, 30 Juni 2011 - 17:38 — 0 komentar 13 tahun 21 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Gangguan pada Server Jendela Sastra (29 April 2011)
admin — Jumat, 29 April 2011 - 20:59 — 0 komentar 13 tahun 30 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Perubahan Ketentuan Pengguna Jendela Sastra (21 April 2011)
admin — Jumat, 22 April 2011 - 06:30 — 0 komentar 13 tahun 31 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Sajak Pertemuan Mahasiswa
ombi — Senin, 29 Juni 2009 - 13:17 — 4 komentar 15 tahun 13 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Sajak Sebatang Lisong
ombi — Senin, 29 Juni 2009 - 13:38 — 2 komentar 15 tahun 13 minggu yang lalu
- « awal
- ‹ sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
Tidak ada tulisan.
-
Selasa, 22 November 2011 - 05:51
-
Sabtu, 7 Mei 2011 - 23:06
-
Dapur Sastra — Panduan Menulis di Jendela Sastra — Jumat, 28 Agustus 2009 - 16:23
-
Dapur Sastra — Panduan Menulis di Jendela Sastra — Jumat, 28 Agustus 2009 - 10:13
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Senin, 13 Agustus 2012 - 13:14
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Jumat, 29 April 2011 - 20:59
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Kamis, 30 Juni 2011 - 17:38
-
Dapur Sastra — Panduan Menulis di Jendela Sastra — Jumat, 28 Agustus 2009 - 09:54
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Minggu, 20 Maret 2016 - 15:54
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Sabtu, 11 Oktober 2014 - 06:18
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Kamis, 3 Juli 2014 - 11:20
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Kamis, 6 Desember 2012 - 08:23
-
Dapur Sastra — Jumat, 12 Oktober 2012 - 13:04 — dibaca 1,238 kali
- « awal
- ‹ sebelumnya
- 1
- 2
- 3
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
admin | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | 2 | 2 | 6 | 18,820 | 1 |
Karya Sastra | 21 | ||||
Wawasan | 1 | ||||
Bookmark | 1 | ||||
Dapur Sastra | 19 | 66 | 133 | 113,124 | 4 |
JUMLAH | 21 | 91 | 139 | 131,944 | 5 |
Komentar
Gelap Dalam Terang
kita tak lagi bisa mengenang awal keberadaan
kecuali kita masih sama-sama mengingat dan melupakan
tak perlu menunggu sampai di bukit-bukit maut itu
semoga kenangan kita semanis jagung bakar di atas batu-batu kebencian
sampai asap, debu, dan arang menuliskan kedewasaan ini
yang kian merubah arah musim bertandang
meriwayatkan nama-nama rindu yang belum sempurna mengukir pertemuan
dekaplah tubuh kita masing-masing
sampai aroma kebisuanmu memaknai peristiwa percakapan
di antara mimpi-mimpi yang sesaat, lalu pergi tanpa saksi
karena sejak itulah kita akan bahwa kesedihan dan kegembiraan
terseret langkah kanak-kanak dan tawa yang terus megabarkan nyanyian luka
bagi rerimbun usia seiring hembusan angin menyertai jejak dongeng-dongeng
menyibak ruang rahasia menjadi beling-beling yang siap menikam jantung kita
langkah jiwa tak kunjung leyap membuntuti pikiran
walau aku lari menyebut nama tuhan sampai semuanya menghilang
tapi kita selalu merasa gelap dalam terang
sebab hidup hanya melayari kesakitan demi kesakitan
yang kita ucapkan dalam belukar percapan
dimana tersimpan segala tempat kedatangan dan keberangkatan
dari pengap merisaukan segala kegalauan
2010
Karya
Yth. Admin,
saya baru saja mendaftar dan sudah membuat karya baru, sekarang tinggal menunggu diterbitkan / saya diberi akses untuk menerbitkan oleh admin. 1 saja bisa kan ya? Kalau ngirim banyak bersamaan, nanti saya takut dikira spam hehe.
saya senang sekali bisa bergabung dan belajar tentang sastra Indonesia bersama komunitas disini. selamat bekerja untuk admin..
terima kasih.
saya mndaftar jadi anggota
saya mndaftar jadi anggota jendela sastra dan mencoba mengirim puisi.bagaimana saya bisa tahu bahwa karya saya dimuat san di apresiasi orang ? makasih admin..,
Materi ini telah di
Materi ini telah di modifikasi pengguna lain,perubahan tidak di simpan...
Itu maksud'y gmn mind...??
Setiap kali mau nyunting slalu gagal..
Tolong di bantu..
Thnky..
..
Mengapa karya yang terbit duluan tetap ada dan karya yg baru cepat tenggelam? Bukannya yang (no offense) Elegi untuk Iza sudah lama? Kaya ku seperti Harapan cepat terdorong sedangkan karya yg 1 itu dan yg lain tetap ada.
pertanyaan & saran yg tersirat
Saya mulai merasa situs ini dibanjiri oleh akun baru yang hanya sekedar membuat akun tanpa melanjutkan aktivitas sastra mereka. Mohon untuk diperhatikan.
(Kalau saya akan coba menulis tiap hati, buat di sekolah, tinggal salin malam-malam)
knapa sepi
Admin knapa tulisan terbaru gk teratas sdangkng tulisan terlama selalu tampil, itu membuat je dela sastra seperti tak ada peminat, dan seperti sudah usang dan tak aada yg aktf, dàn membuat para pendatang jd malas aktf krna seperti ad perbedaan mengejar sesuatu, perlu pembaruan dong untuk ini,makash, maaf ya jujur sy..pis
Tanya
Min mau tanya,, kalau mau ganti alamat email yang sudah dipakai caranya gimana
Gelap Dalam Terang
kita tak lagi bisa mengenang awal keberadaan
kecuali kita masih sama-sama mengingat dan melupakan
tak perlu menunggu sampai di bukit-bukit maut itu
semoga kenangan kita semanis jagung bakar di atas batu-batu kebencian
sampai asap, debu, dan arang menuliskan kedewasaan ini
yang kian merubah arah musim bertandang
meriwayatkan nama-nama rindu yang belum sempurna mengukir pertemuan
dekaplah tubuh kita masing-masing
sampai aroma kebisuanmu memaknai peristiwa percakapan
di antara mimpi-mimpi yang sesaat, lalu pergi tanpa saksi
karena sejak itulah kita akan bahwa kesedihan dan kegembiraan
terseret langkah kanak-kanak dan tawa yang terus megabarkan nyanyian luka
bagi rerimbun usia seiring hembusan angin menyertai jejak dongeng-dongeng
menyibak ruang rahasia menjadi beling-beling yang siap menikam jantung kita
langkah jiwa tak kunjung leyap membuntuti pikiran
walau aku lari menyebut nama tuhan sampai semuanya menghilang
tapi kita selalu merasa gelap dalam terang
sebab hidup hanya melayari kesakitan demi kesakitan
yang kita ucapkan dalam belukar percapan
dimana tersimpan segala tempat kedatangan dan keberangkatan
dari pengap merisaukan segala kegalauan
2010