di pagi yang rabun
kita duduk di kursi.
udara masih dingin
telapak tangan kau
dan telapak tangan aku
saling berpelukan
kau melihat surat peringatan
malaikat maut tertanam di kepalaku
—putih seperti salju
lalu kita teringat
kejadian di masa silam:
kita rela merogoh kantong terlalu dalam
untuk bermain sky
di Trans Snow World Bekasi.
membuat kita beberapa hari
tak makan nasi
“kita pasangan romantis
sekaligus miris,” kataku
kau tersenyum lebar,
memperlihatkan gigi yang gugur
dihajar umur
Rudi S
Komentar
Tulis komentar baru