Nisan Putih
oleh edi sst
warna biru darah itu kini memutih
mengalir dari puncak gunung batu di Blora
memercik dalam pelukan sunyi nisan
menetesi dedaunan jati yang membungkus malam
jadi embun di pepucuk hijau rerumputan
menjelma sumber mata air kehidupan
di balik santer hembusan angin petang
dalam bayang suram kabut yang menyaput
di sela keloneng gamelan wayang purwa
batu nisan dingin itu menanam kepedihan
warna biru darah itu kini memutih
mengalir dari puncak gunung batu di Blora
memercik dalam pelukan sunyi nisan
menghilang bersama geriyap garengpung
menghilang bersama batas tanah suwung
yang memendam pusaka adiluhung
sayup-sayup di kejauhan
mengalun dari pucuk-pucuk daun
tembang megatruh menyembilu
dari taman keputren di Solo
Semarang, Oktober 2010
Ranjang Berkelambu
di ranjang berkelambu
di sisi nisan istri terkasih
berselimut luka trah leluhur
dalam hening sendiri
bersama dedaunan jati
yang jatuh satu-satu
ditanggalkan waktu
dia mematikan kehidupan
menghidupkan kematian
"aku melukis diri," ujarnya
Semarang, Oktober 2010
Komentar
Tulis komentar baru