Kelompok teater koma beraksi dalam lakon "Sie Jin Kwie III di Negeri Sihir" di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (13/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Sebanyak 350 orang guru beserta 100 mahasiswa, dan 100 pekerja seni teater mendapat tiket gratis untuk menonton pertunjukan Teater Koma dengan lakon Sie Jin Kwie 3: Sie Jin Kwie di Negeri Sihir.
Tiket gratis tersebut dibagikan oleh Djarum Apresiasi Budaya sebagai pendukung pertunjukan tersebut.
"Kami ingin meningkatkan pengenalan dan apresiasi masyarakat terhadap seni teater, semoga semakin banyak masyarakat yang tertarik dengan seni teater," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari di Jakarta, Selasa (13/3).
Pertunjukan yang dimulai dari pukul 15.00 WIB tersebut berlangsung selama 4,5 jam dengan istirahat 15 menit di antara dua babak pementasan. "Pertunjukannya seru dan sangat menarik, saya tidak bosan, malahan saya menjadi terinspirasi untuk ikut bergabung dalam seni teater, sepertinya keren," ujar salah seorang siswa SMA yang hadir, Hera Ardia Garini (17).
Menurut Hera, siswi kelas tiga SMAN 3 Serang tersebut, para pemeran Sie Jin Kwie sangat total dalam memainkan perannya. "Mereka terlihat profesional dan total, meski begitu, bagi kami yang masih SMA, bahasa yang dipakai dalam pertunjukan masih terlalu vulgar, banyak sumpah serapah dan agak kasar," kata remaja yang baru pertama kali menonton pertunjukan teater tersebut.
Sedangkan salah seorang guru, Lilik Farida, mengatakan pertunjukan teater seperti itu bagus untuk pendidikan anak karena memberi pesan moral yang bagus bagi mereka.
"Sie Jin Kwie memberi pelajaran agar seseorang tidak bertindak gegabah, jangan selalu menuruti emosi, dan harus selalu menepati janji," kata guru Geografi SMAN 3 Serang tersebut.
Afia Karunia, siswa SMA yang turut menonton pertunjukan mengatakan bahwa dia mendapat pelajaran tentang karma. "Sie Jin Kwie mengajari bahwa apa yang kita tebar itu yang akan kita dapat, selain itu, mengontrol emosi juga merupakan hal yangpenting," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, sutradara sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno mengatakan bahwa makna pertunjukan Sie Jin Kwie ada pada pikiran penonton. "Pesan moral atau pun makna dari pertunjukan harus dimaknai sendiri oleh penonton, setiap orang bisa berbeda-beda dalam memahaminya," kata dia seusai pertunjukan malam itu.
cerita Sie Jin Kwie merupakan saduran dari roman karya Tiokengjian dan Lokoanchung. Pertunjukan teater akan digelar dari tanggal 1 hingga 31 Maret 2012 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Pertunjukan digelar satu bulan penuh dengan libur pada hari Senin. Salah satu hal yang menarik dalam pementasan "Sie Jin Kwie di Negeri Sihir" adalah dihadirkannya motif batik peranakan dalam lebih dari 300 busana dan kostum para pemeran.
Ide tersebut terinspirasi dari dalang wayang kulit China-Jawa, Gan Thwan Sing (1885-1966) yang telah menciptakan lebih dari 900 sosok wayang berwujud ksatria China yang berbusana batik Jawa.
Selain itu, hadirnya wayang Taviv, yaitu wayang yang terbuat dari plastik yang diwarnai, juga menjadi daya tarik tersendiri untuk meringkas cerita dengan kemasan yang menarik. (Ant/OL-2/Media Indonesia)
Komentar
Tulis komentar baru