Skip to Content

Hati

Dingin

Dinginku terbangun dari tidur siangku

Terasa angin membelaiku

Sisa hujan tadi dan membawa awan hitam berlalu

Sore ini langit kembali membiru

Tanpamu

Di suatu senja tanpamu

Dibawah langit bercahayakan matahari

Yang akan tenggelam keemasan

Selamat Sore

Petang ini langit cerah

Ada sedikit awan hitam yang akan pergi

Senyummu tak nampak di mimpi siang ini

Tak mengapa, karena hatimu menulis pesan di layarku

Merindu

 

Ketika hati mulai merindu satu sikap yang pernah ada

Ketika jiwa ingin merasakannya lagi

Dekap jiwa ingin merasakannya lagi

PUISI DAN KETULUSAN HATI

Oleh: ACEP ZAMZAM NOOR

 

DUA BOCAH

Terpancar senyum ceria dari dua insan manusia

Senyum yang seakan benar mengalir alami dari hati

Terseling tingkah nan lucu serta polos

hati yang terlipat

kusadap kata

berderet pada lembar

kertas sejarah

 

makna terjaga

hingga habis tak bias

demi damai

 

dongengkan lara

membara dari hati

luruhkan dengki

 

dari seberang hati

sejenak  terlelap

menatap langit sunyi

belahan  hati ada

diseberang malam

 

pada gelap hadir

angin mengusap

bayan wajah sayu

tanpa sepatah kata

 

telinga pelan terbisik

dari patahan suara

sela janji terucap

tetap seperti dahulu

 

apa aku lulus ujian Mu, Ya Rahman ?

kebodohan ini bermula saat salah mengeja nama

persepsi yang tak sesuai semestinya

awalnya tidak ada cacat

beriringan hingga sampai suatu masa

saat seorang akhwat menanyakan awal perjumpaan.

tapi sungguh.

tidak ada perjumpaan disana.

hanya berawal dari penerimaan bentuk permintaan pertemanan

Lebam Lalu Karam

Hatimu kerikil debu

cuma ngilu kudapat di padang batu.

Duri yang berdarah

dan perih yang bergairah

bikin sakit merekah

dan hancur mengejawantah.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler