Sebelas penyair di Majalengka membuat sebuah antologi puisi guna membangkitkan sastrawan lain sekaligus melakukan pemetaan seberapa besar kekuatan dan kecintaan masyarakat terhadap sastra.
Menurut keterangan Hasan Maarif, editor antologi puisi yang juga pengapresiasi puisi, diterbitkannya kumpulan puisi tersebut diharapkan memjadi sebuah jembatan bagi pemula ataupun sastrawan baru sekaligus menunjukan bagi mereka yang belu mengetahui kalau di Majalengka terdapat banyak sastrawan. Karena selama ini banyak masyarakat, siswa bahkan guru Bahasa Indonesia dan Sastra tidak mengetahui keberadaan sastrawan tersebut.
Disampaikan Hasan Maarif antologi yang diterbitkan komunitas sastra ini dinamakan “muara”. “Ini sesungguhnya merupakan sebuah jembatan saja, sebab banyak guru Bahasa Indonesia yang menyebutkan 'ari Majalengka boga penyair teu? Saha wae ari penyair Majalengka teh?' Mereka banyak yang tidak tahu dan tidak paham akan sastra,” ungkap Hasan.
Dengan pembuatan antologi ternyata kini banyak yang tertarik dengan sastra dan mereka juga tertarik untuk bergabung dengan komunitas sastra. Sehingga ke depan diharapkan antologi sastra ini berasal dari anak-anak muda setingkat SMP ataupun SMA.
Komentar
Tulis komentar baru