Bahasa Inggris adalah salah satu anggota keluarga besar bahasa Indo-Eropa yang digunakan banyak orang di seluruh dunia. Namun, asal-usulnya masih kontroversial antara dua wilayah di Asia Barat.
Dilansir dari Live Science, Selasa (28/8/2012), sekelompok peneliti internasional telah memutuskan salah satu wilayah yang diperdebatkan itu sebagai muasal bahasa modern. Meminjam teknik rekonstruksi silsilah virus, mereka menyatakan Anatolia (sekarang Turki) sebagai asal bahasa-bahasa Indo-Eropa.
Penyebaran bahasa Indo-Eropa diperkirakan terjadi antara 8.000 sampai 9.500 tahun lalu dan sebagian besar disebarkan melalui pertanian.
Para peneliti lain mempertahanan bahwa bahasa Indo-Eropa berasal dari stepa di utara laut Kaspia dan laut Hitam, sekitar 6.000 tahun lalu. Penyebarannya dilakukan oleh bangsa Kurgan yang pola hidupnya semi-nomaden.
"Kedua teori ini menyodorkan usia serta tempat asal yang berbeda. Menggunakan metode yang dipakai untuk meneliti wabah virus, kami berhasil menguji keduanya," terang peneliti dari University of Auckland, Quentin Atkinson.
Atkinson dan rekan-rekannya membandingkan sesuatu yang disebut rumpun atau kata-kata dalam dua bahasa berbeda, namun memiliki asal sama. Misalnya kata "mother" dalam bahasa Inggris satu rumpun dengan "madre" dalam bahasa Spanyol.
Para peneliti menyertakan sekira 20 bahasa yang telah punah dalam sampel 100 bahasa Indo-Eropa. Bahasa kuno yang telah punah itu membantu tim untuk melihat lebih jauh ke belakang.
Selain itu, mereka juga menilik pada peristiwa bersejarah seperti runtuhnya bahasa latin Kekaisaran Roma menjadi bahasa Roman, sebagai bahan pengukur. Selanjutnya mereka menggunakan metode statistik. Hasilnya cenderung berat ke arah hipotesis Anatolia.
Persebaran pertanian atau agrikultur, baik seiring keluarnya generasi baru untuk mencari tanah sendiri atau melalui transisi ke masyarakat pemburu-pengumpun, merupakan salah satu mekanisme yang menjelaskan persebaran rumpun bahasa ini.
Komentar
Tulis komentar baru