Skip to Content

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang
KemirauIRAMA NAN BERSENANDUNGSalman ImaduddinMolotov Terakhir

Karya Sastra

Mitoha

Mitoha

 

Reunian

PANTUN

 

Kertas dibawa untuk ditulis

Benang warna dibuat katun

Orang yang suka menulis

Yakinlah Lewat Doamu

Yakinlah Lewat Doamu

 

Dia yang maha tahu segala isi hati

Teruslah melepas doa-doa untuknya

seorang yang masih engkau nantikan

 

Putri Kapolsek

Putri Kapolsek

 

Indung Tunggal

Indung Tunggal

 

Sobat SMP

Sobat SMP

 

Indung Kuring

 

Indung kuring. 

 

Duduluran sasama pangsiunan dina mangsa purna yuswa.

Kawitan ku Bismillah, lakonan ku  Lillah,

pungkas ku Alhamdulillah,

Insya Allah Barokah

 

 

ALLAT: SANG DEWI (puisi yang membebaskan)

Dialihkan ke dalam bahasa Indonesia (dilampiri naskah asli).

[Mahamantra]

ALE  LETE  LALITA  ALLAT *

 

1. [Yang Liyan]

Tergugahlah! Aku bukan tunggal, bukan banyak, –

inti Aku yang taklah terbilang;

Aku bukan ibu atau perawan, –

sesungguhnya Aku yang liyan dari segala-galanya;

ANAKANDA SEPI [versi bahasa Indonesia, Bali, dan Mandarin]

ANAKANDA SEPI

(sajak kebaktian)

Anakanda puan ada padaku.

Di mana? — Kan sini, kan situ.

Berapakah umur? — Kurun-kurun.

Siapa sebutan? — (kesepian)

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler