ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
PEREMPUAN JALANG, 1
Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala
senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan
IRAMA NAN BERSENANDUNG
Kemirau @ Sang Murba
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas
pemilik langkah yang enggan mundur
walau udara memanas di dalam kepala
PRESIDEN DAN TIDUR SIANG
TIBA-TIBA
Aku terhempas ke dalam sunyi yang dalam
DALAM DEKAPAN CEMBURUMU
Ketika di ujung malam aku dibakar cemburu
CATATAN AGUSTUS 2016
Di gang dari tiang ke tiang benang putih direntang
DUPAMU DUKAKU
Bukan untaian kata yang terucap
HARI ITU
Mata kosong kulit pasi telinga layu
tiba-tiba bayangmu berkelibat
menyapaku lembut melalui sudut-sudut taman
jemarimu menyibak dedaunan
menelusuri kembali bunga yang akan kau untai
pagi basah
hujan tertadah
aspal gompal sudah ramah
genangan sisa pada sandal
tipis terasah
tegur sapa memulai hari
waktu bekerja telah tiba
sepasang sandal jepit hitam itu
tak akan bernilai bila bercampur sampah
bahkan tak akan bernilai bila dibiarkan
tapi akan lain bagiku dan bagi kita
ketika hati telah bertekad berjuang di jalan kebenaran
dan tekad telah diyakinkan dengan kata-kata
tetap ada tantangan untuk menguji kesungguhanmu
Komentar Terbaru