Sebelas wartawan senior Ibu Kota unjuk gigi lagi. Mereka meluncurkan karya sastra berupa kumpulan cerita pendek (cerpen) edisi 3 di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Peluncuran cerpen itu berlangsung sederhana, namun bermakna cukup dalam, sebab sekaligus sebagai ajang reuni para wartawan senior yang sebagian besar telah menjadi pimpinan di medianya masing-masing. Puluhan kuli tinta/kuli disket terlihat akrab, karena sebagian dari mereka sudah lama tidak berjumpa.
Ke-11 wartawan senior yang menghasilkan karya cerpen berkualitas tersebut adalah; Aba Mardjani (Tabloid Gosport), AR Loebis, Maria Andriana (LKBN Antara), Djunaedi Tjunti Agus, Asep Yayat, Sabri Piliang (Harian Umum Suara Karya), Hendry Ch Bangun, Wito Karyono (Harian Warta Kota), Iman Hadiman (Berita Pagi Palembang), Ian Situmorang (Tabloid Bola), dan Ismet Rauf (wartawan senior).
Penggagas kumpulan Cerpen edisi 3, Djunaedi Tjunti Agus mengatakan, keberhasilan menerbitkan kumpulan cerpen edisi 3 ini diharapkan memacu semangat para jurnalis senior dan yunior untuk lebih produktif, menghasilkan karya cerpen yang berkualitas di masa mendatang.
"Insya Allah target kedepan, kami ingin membuat kumpulan cerpen karya 1.000 wartawan. Itu bukan tidak mungkin, sebab para wartawan memiliki potensi untuk menjadi penulis cerpen," kata Djunaedi Tjunti Agus yang juga Redaktur Pelaksana Suara Karya.
Lebih lanjut Djunaedi menambahkan, dari karya sastra yang pada akhirnya juga menghasilkan uang, sebagian digunakan untuk kegiatan sosial, antara lain membantu wartawan yang sedang mengalami kesulitan ekonomi karena sesuatu hal.
Hendry Ch Bangun yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Pusat menambahkan, kumpulan cerpen edisi 3 karya 11 wartawan, diharapkan mulai Senin (30/1) sudah dapat dibeli masyarakat luas di toko buku Gramedia.
"Yang berbeda dari edisi 1 dan 2, pada edisi 3 ini ditulis oleh 11 wartawan dari berbagai bidang liputan, antara lain olahraga, ekonomi, politik dan sosial. Sebelumnya, edisi pertama dan kedua masing-masing ditulis oleh 5 wartawan," kata Hendry Ch Bangun.
Kumpulan Cerpen Wartawan edisi 1 dan 2 cukupmendapat sambutan dari masyarakat. Buktinya, semua buku dimaksud di toko buku di Jawa, juga di Jabodetabek , habis terjual.
"Edisi 3 ini pemasarannya lebih diperluas, selain di Jawa dan Sumetera, juga di beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Kami juga menggelar acara peluncuran di Palembang, Sumatera Selatan. Pihak distributor yang kami hubungi juga menyambut antusias. Berapa pun banyaknya buku kumpulan cerpen edisi 3 karya wartawan ini, distributor siap mengedarkannya," ucap Hendry.
Terbitnya kumpulan cerpen edisi 1, 2, dan 3 karya wartawan ini tidak terlepas dari dukungan Direktur Marketing PT So Good Food (produkses So Nice Sosis) Denny Gumulya dan chairman CT Corpora, Chaerul Tanjung, serta Direktur Utama Pustaka Spirit Sudarsono Gunawan.
Wartawan senior LKBN Antara AR Loebis menambahkan, pada dasarnya setiap wartawan dapat menulis dengan baik, namun tak semua wartawan mampu menjadi cerpenis. Sebab, perlu penghayatan dan konsentrasi yang baik.
Ian Situmorang dan Asep Yayat menyatakan senada, mengasah bakatnya menjadi cerpenis sejak remaja, masa menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sabpri Piliang menuturkan, menulis cerpen ibarat menggembara ke dunia lain, dan menulis cerpen itu menjadi hiburan tersendiri bagi wartawan.
Komentar
Tulis komentar baru