SANTRI SEHAT SANTRI KUAT

Tak perlu ditanyakan lagi, menjadi sosok yang sehat dan kuat adalah keinginan setiap pribadi di belahan bumi manapun. Namun, tak banyak dari mereka yang sukses menjadikan dirinya sehat dan kuat. Pola hidup, aturan serta embel-embelnya sangat berpengaruh besar dengan hal itu. Mau tak mau, jika seseorang menginginkan diri yang sehat dan kuat, tentunya ia harus benar-benar mengatur pola hidupnya dengan sebaik mungkin.

Sehat dan kuat saling berhubungan. Seseorang yang sehat sudah pasti kuat, dan begitu juga sebaliknya, seseorang yang kuat sudah jelas ia seorang yang sehat. Jadi, apapun alasanny seseorang yang menginginkan kuat haruslah menjadi sehat dahulu.

Lalu bagaimana gambaran sehat dan kuat bila dipandang dari sudut seorang santri maupun santriwati? Mari kita lihat dari pola hidup keduanya.

Jika kita melihat pola makan para santri, tak salah jika kita menyebut mereka SANTRI LAHAP. Jelas saja, kebanyakan dari mereka sangat ahli dalam hal menghabiskan makanan. Berbeda dengan santriwati yang makannya harus dipaksa. Jika santri mampu menghabiskan 14 keranjang dalam sekali makan, santriwati hanya sanggup menghabiskan 11 keranjang dalam sekali makan. Jika di setiap meja makan santri berisikan 8-9 orang, santriwati hanya akan berisikan 6-7 orang. Hal itulah yang menyebabkan bagian logistic putri menindak tegas kepada santriwati yang tidak makan.

Beralih soal sehat dan kuat. Tak hanya dalam soal pola makan, aktivitas dan pola hidup santri juga sangat berpengaruh dalam kesehatan mereka. Misalnya saja olahraga, tak salah lagi jika kita berpihak kepada santri mengenai olahraga. Jika ditanya, santri akan lebih memilih olahraga dari pada harus mencuci. Olahraga sudah seperti agenda wajib yang tak boleh terlewatkan oleh mereka. Tak ada lapangan yang tak berisikan santri bila di sore hari. Berbeda dengan santriwati, mereka lebih memilih untuk mencuci, menyetrika, dan belanja dari pada harus repot mengganti baju hanya untuk berolahraga. Jadi tak heran mayoritas orang gemuk berada di santriwati.

Dari hal tersebut sudah tampak, siapa yang lebih sehat dan siapa yang lebih kuat. Tapi bukan berarti para santriwati lemah dan berpenyakitan, mereka juga tau kadar makanan dan olahraga yang mereka butuhkan. Juga tak sedikit santriwati yang rajin berolahraga, dan bahkan ada dari mereka yang lebih kuat dari pada santri.

Perlu diperhatikan, pola makan yang berlebihan bukan penentu sehat atau tidaknya seseorang. Dengan makan ala kadarnya dan dengan secukupnya lebih menyehatkan dibanding makan dengan porsi yang berlebihan, bukankah Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan? Kemudian olahraga. Seperti yang kita tau, olahraga penting untuk kesehatan. Jadi mulai sekarang, wahai jiwa yang malas berolahraga! perbanyaklah olahraga, apapun itu. Bahkan berlari-lari kecil di sore hari saja, sudah sangat membantu kesehatan jantung. Percaya deh.