masihkah kau disana Sayang..? menanyakan sesuatu yang sudah terjawab oleh airmata seperti keinginan kita.. atau entah bagaimana segala harap dan doa selalu terbentur pada kesia-siaan.. membolak-balikkan hatimu serupa sampan disamudra dalam amuk badai.. sementara aku yang menggapai tepian, diseret-kembalikan ombak kembali ke bebatuan karang diantara sampan kecilmu...
kita adalah masa lampau yang terus membuka jalan bagi siapa-siapa diantara kita yang menginginkannya.. Tak seperti yang kita bayangkan, kenyataan adalah jejak-jejak yang selalu menuntun kita untuk kembali bercengkrama dengan masa lalu.. menina-bobokan segala apa yang kita anggap pahit sekalipun.. dan kembali mengagungkan cinta dalam kesuciannya..
ditulis oleh Theo Jabrik Pada: 21 Maret 2014; Jam 13:11
Komentar
Tulis komentar baru