Skip to Content

HOPLA (Mengenang Chairil Anwar: Meretas jalan kehidupan dengan kata dan perbuatan)

 

SIAP-SEDIA
Kepada angkatanku
Tanganmu nanti tegang kaku,
Jantungmu nanti berdebar berhenti,
Tubuhmu nanti mengeras batu,
Tapi kami sederap mengganti,
Terus memahat ini Tugu,
........

Dasar-dasar Teater (3/6): Dasar Seni Penyutradaraan dalam Teater

Pada mulanya pementasan teater tidak mengenal sutradara. Pementasan teater muncul dari sekumpulan pemain yang memiliki gagasan untuk mementaskan sebuah cerita. Kemudian mereka berlatih dan memainkkannya di hadapan penonton. Sejalan dengan kebutuhan akan pementasan teater yang semakin meningkat, maka para aktor memerlukan peremajaan pemain.

SASTRA INOVASI DAN OTENTISITAS

Masalah-masalah hidup yang ditulis para sastrawan sungguh berbeda dengan para wartawan. Media sastra yang dimiliki sastrawan, mampu mengabadikan kisah-kisah kehiduan, tetap aktual sepanjang zaman. Bila media elektronik dapat menyampaikan berita yang sedang terjadi secara langsung, media cetak hanya akan dapat menyajikan setelah berlangsung atau akan berlangsung.

Teungku FachroeHOPLA (Mengenang ...ombiDASAR-DASAR BERMAIN DRAMA
rahadianDasar-dasar Teater ...ombiSASTRA INOVASI DAN ...

Essay

MENEMUKAN RUMI LEWAT MATSNAWI

Oleh: LIZA WAHYUNINTO

 

PERJUANGAN MENGANGKAT SASTRA PINGGIRAN

Oleh: MUSFI EFRIZAL*

 

Puisiku bukan batu Rubi ataupun Zamrud, Puisiku adalah debu, namun debu Karbala (Fuzuli, 1556)

KRITIK “SAKIT” SASTRA INDONESIA

Jurnal Kebudayaan The Sandour edisi III 2008
Oleh: LIZA WAHYUNINTO

MEMAKNAI SASTRA ANAK

Oleh: AJI WICAKSONO  

Bottom of Form

 

SASTRA MEMULIHKAN STIGMA BANGSA

Oleh: SUDARYANTO

 

DUA “KIBLAT” DALAM SASTRA INDONESIA

Oleh: Asep Sambodja, penyair dan esais tinggal di Citayam. Redaktur Cybersastra.net.

Sumber: Cybersastra

 

TINJAUAN KECIL NOVEL HUBBU KARYA MASHURI

Oleh: AZIZ ABDUL GOFAR *

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler