Skip to Content

HOPLA (Mengenang Chairil Anwar: Meretas jalan kehidupan dengan kata dan perbuatan)

 

SIAP-SEDIA
Kepada angkatanku
Tanganmu nanti tegang kaku,
Jantungmu nanti berdebar berhenti,
Tubuhmu nanti mengeras batu,
Tapi kami sederap mengganti,
Terus memahat ini Tugu,
........

Dasar-dasar Teater (3/6): Dasar Seni Penyutradaraan dalam Teater

Pada mulanya pementasan teater tidak mengenal sutradara. Pementasan teater muncul dari sekumpulan pemain yang memiliki gagasan untuk mementaskan sebuah cerita. Kemudian mereka berlatih dan memainkkannya di hadapan penonton. Sejalan dengan kebutuhan akan pementasan teater yang semakin meningkat, maka para aktor memerlukan peremajaan pemain.

SASTRA INOVASI DAN OTENTISITAS

Masalah-masalah hidup yang ditulis para sastrawan sungguh berbeda dengan para wartawan. Media sastra yang dimiliki sastrawan, mampu mengabadikan kisah-kisah kehiduan, tetap aktual sepanjang zaman. Bila media elektronik dapat menyampaikan berita yang sedang terjadi secara langsung, media cetak hanya akan dapat menyajikan setelah berlangsung atau akan berlangsung.

Teungku FachroeHOPLA (Mengenang ...ombiDASAR-DASAR BERMAIN DRAMA
rahadianDasar-dasar Teater ...ombiSASTRA INOVASI DAN ...

Essay

SANDYAKALA BAHASA DAN SASTRA DAERAH LAMPUNG

Oleh: KUSWINARTO * (dalam Lampung Post, 11, 18 dan 25 April 2004)

 

CERPEN GELAP DI LEMBARAN SASTRA

Oleh: MARIA MAGDALENA BHOERNOMO (dalam Suara Karya, 5 Okt 2013)

 

SASTRA MEMBEBASKAN MANUSIA DENGAN ATURAN

Oleh: SALMAN HAFID (dalam Suara Karya, 12 Okt 2013)

 

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 23)

(kupasan kedua dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 22)

(kupasan pertama dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 21)

(kupasan ketujuh dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

“Increscunt animi, virescit volnere virtus.” (Nietzsche)

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 20)

(kupasan keenam dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

Untuk mencapai nol kembali, harus mendengar lalu melaksanakan “kejahatan.”

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 19)

(kupasan kelima dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

Bismillahi-rahmani-rahim…

“Dunia pelajaran, ilmu pengetahuan, tidak mengenal perbedaan golongan-golongan tinggi-rendah, atau kaya-miskin.” (Confucius)

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA (BAGIAN 18)

(kupasan keempat dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)

Oleh: NUREL JAVISSYARQI

 

Sesuatu yang esensial itulah yang mengubah suatu potensialitas menjadi aktualitas, baik dengan maupun tanpa perantaraan. (Ibnu Sina)

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler