Embun yang enggan beranjak
di daun, menjadi ulat merayap
mencari hatinya sendiri,
antara pagi dan siang
tetap tenanglah di sini
bisa sambil tersenyum
berguman
atau melamun
aku akan meninggalkanmu sebentar
bukan untuk menghindar
tepis kebencianmu pada orang-orang yang kau benci
tepis kejengkelanmu pada orang-orang yang menjengkelkan
hirup nafas sejenak
temukan kebaikan dalam dirinya
Tuhan
ijinkan aku membaca yang di depanku
ijinkan aku membaca masa depan
manakala cara itu mampu mendekatkanku pada-Mu
tapi jika cara itu membuatku sombong
aku benar-benar tidak tahu
dan semakin kusadari bahwa aku tidak tahu
tidak tahu apa yang di depanku
tidak tahu yang akan terjadi
meski sedetikpun di masa depanku
yang membuat hati ini pedih bukanlah kata-kata
tetapi perilaku yang tak lagi bersahabat
pandangan mata yang menistakan
dan menganggap diri sendiri yang berjasa
telah berkali-kali fisikku terluka
dan setiap kali terluka telah mampu pulih kembali
tapi baru kali ini lukaku mengantar pada perenungan
terluka, melukai, dilukai
Judul: "Harmoni di Taman Musik"
Tokoh:
Maya
Rama
Lisa
Scene: Taman Musik dalam Sebuah Taman Kota
Komentar Terbaru