Ribuan peserta mengikuti lomba Cipta Puisi Indonesia dan Jawa 2015 di gedung Aswaja Pekalongan, Minggu (4/10)
Lomba Cipta Puisi Indonesia dan Jawa 2015 dengan tema “Kearifan Lokal Sebagai Penguat Jatidiri Bangsa” yang bertempat di gedung Aswaja Pekalongan, diikuti kurang lebih 1.000 peserta.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Pekalongan bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Panitia kegiatan, Erwan Kustriyono mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan lomba Cipta Puisi Indonesia dan Jawa 2015 yang terbuka untuk umum, baik siswa, mahasiswa, umum yang lingkupnya Jawa Tengah. “Peserta yang hadir saat ini lebih dari 1.000 orang,” jelasnya.
Untuk mekanisme lomba tersebut, peserta datang dan diberikan waktu untuk membuat puisi, baik puisi Bahasa Indonesia maupun Jawa. Selanjutnya hasil karya peserta akan dinilai oleh juri yang nantinya akan disaring 6 pemenang. Juara 1-3 kategori puisi Indonesia dan 1-3 puisi Jawa, selanjutnya pengumuman pemenang akan diumumkan di media karena jumlah peserta yang begitu banyak dan waktu yang terbatas.
“Jadi peserta hanya menciptakan puisi saja dengan tema yang telah ditentukan, tujuannya untuk meningkatkan budaya menulis agar anak muda sekarang punya motivasi serta minat menulis, karena menulis puisi ini merupakan budaya bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa provinsi Jawa Tengah, Drs Mardi Suratno MHum mengatakan pihaknya sangat senang dengan kerja serius teman-teman Unikal yang dapat menghadirkan peserta lomba yang begitu luar biasa.
“Tentunya kami sangat bersyukur dan senang dengan kerja serius teman-teman semuanya yang bisa menghadirkan peserta sebanyak ini lebih dari 1.000. Kegiatan ini merupakan kali ketiga sejak tahun 2013 bahkan dulu di Semarang peserta mencapai 1.300 orang. Tujuan dari kegiatan ini sendiri yakni tentang faktor kebudayaan jadi menulis ini kan budaya atau tradisi bangsa jadi dengan adanya kegiatan ini diharapakn anak muda sekarang punya minat dan motivasi untuk menulis salah satunya puisi,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Pekalongan Suryani SH MHum menambahkan kegiatan menulis ini tidak seperti dulu, sekarang ini anak-anak muda yang gemar menulis semakin langka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan anak muda sekarang punya minat menulis.
“Kegiatan ini sebenarnya untuk meningkatkan budaya menulis anak-anak karena sekarang budaya menulis dan kritis semakin langka, karena puisi itu menggambarkan sebuah kondisi sosial budaya yang dituangkan dalam bahasa selain itu menulis merupakan budaya bangsa,” ungkapnya.
Komentar
Tanya
Kalau ada info lagi coba share.. Biar bisa ikut
Tulis komentar baru