Awankurnia Putra Sakti Martanegara, Ketua Pelaksana Workshop Teater mengatakan, acara tersebut diikuti 39 sekolah yang digelar pada November hingga Desember 2011 di SMAN 1 Bandung, SMAN 7 Bandung, dan SMA BPI 2 Bandung.
"Sebetulnya, acaranya dilakukan 3 tahap. Tahap pertama berupa workshop. Tahap kedua penyeleksian dan pementasan kelas. Kemudian ketiga digelar parade teater seluruh SMA yang dilaksanakan pada tahun 2012," kata Awan kepada wartawan saat ditemui usai pembukaan workshop teater bertajuk "Teater Itu Mudah" yang digelar kelompok teater Teman, kumpulan remaja yang bersinggah di Gedung Kesenian Rumentang Siang, yang didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar di SMAN 1 Bandung, Jalan Ir H Juanda, Selasa (8/11).
Salah seorang peserta, Fitri, siswa SMA 6 mengatakan, workshop itu menjadikannya menambah wawasan tentang seni peran. "Tapi ini juga perlu terus dikembangkan di sekolah, sehingga siswa bisa memilih peran apa dan menentukan jatidiri dan sikapnya," ujar Fitri.
Sementara Iha Lesmana, pelatih teater dan guru di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) mengatakan bahwa upaya pengenalan seni teater kepada siswa di SMA sudah lama dilakukan. Bahkan kalangan seniman teater Sunda setiap tahun menggelar lomba teater antar siswa, namun kurang mendapat perhatian dari sekolah. Selain itu, pemerintah sendiri belum memberikan perhatian yang penuh.
"Dari dulu juga sudah ada, tapi selalu sulit dapat dukungan. Seperti untuk pentas mengguanakan sarana pemerintah suka dipungut biaya sewa tempat, padahal ini akan hanya untuk uji pentas siswa sekaligus untuk mengenalkan kepada siswa lain dan masyarakat pada umumnya," ujar Iha saat ditemui wartawan seusai menghadiri acara pembukaan workshop teater, sembari mengharapkan dengan adanya workshop itu perhatian pihak sekolah dan pemerintah bisa lebih baik. (ddh)
Komentar
Tulis komentar baru