Dunia ini adalah fatamorgana. Dari jauh tampak berkilauan seperti air yang tertimpa sinar matahari. Orang yang kehausan pasti tertarik mengejarnya. Namun, setelah dia mendekat, fatamorgana itu pindah ke atas bukit. Dia berusaha mengejar lagi dan fatamorgana itu berpindah terus hingga akhirnya orang tersebut mati kehausan.
Orang mencari "ketenangan" dan "ketentraman" dengan cara mengejar hal-hal duniawi pasti mengalami kekecewaan dan bisa menemui akhir yang tragis. Misalnya, dengan memburu gelar dari sekolah terbaik, dia berharap bisa menemukan dua hal (ketenangan & ketentraman). Padahal, setelah lulus, dia harus mencari pekerjaan untuk hidup. setelah mendapat pekerjaan dengan gaji yang cukup besar, ternyata dia pun belum memperoleh ketenangan dan ketentraman. Dia masih kehausan.
Dia pun berlari lagi mengejar pasangan yang cantik, pekerjaan yang lebih menarik, mobil yang mewah, rumah yang besar, teman-teman yang berkuasa, uang yang banyak, anak yang lucu, dan hal-hal duniawi lainnya. Namun, dia malah semakin jauh dari ketenangan dan ketentraman sampai akhirnya mati dalam kegelisahan dan ambisi
Tetapi, ada juga orang yang tidak tertipu oleh fatamorgana dunia. meskipun melihat fatamorgana, dia tetap mencari desa yang terdekat. . Dia berjuang dan bersabar melewati bukit. Menggunakan ilmunya, dia pun mencari arah dengan melihat bintang sebagai kompas. Akhirnya, dia pun menemukan sebuah desa yang penuih ketenangan dan ketentraman. disana dia minum sepuas-puasnya dan masuk ke danau ketenangan. setelah puas mereguk air yang melimpah, hatinya pun tenteram.
Komentar
Tulis komentar baru