matahari sudah mulai sedikit-sedikit belajar berjalan
tawa anak-anak kecil yang berjajar di samping gardu bambu
menantikan acara ritual kenegaraan setahun sekali itu
semangat mereka seakan melupakan kasus-kasus besar bangsanya
satu demi satu kerupuk mereka lahap dengan ganasnya
seganas para koruptor merampas hak-hak mereka
satu demi satu karung goni mereka kenakan
dan meloncat sekuat tenaga demi bingkisan seharga lima ratus perak
bocah-bocah itu masih terlalu awam tau soal negara
mereka hanya tau pecahan seribuan dan PR dari sekolah
terlalu awam unutuk tau soal masa depan bangsanya
selepas adzan ashar sore itu semangat mereka masih terpancar
matahari pun tersenyum melihat mereka berlomba
Komentar
Tulis komentar baru