Kota Jakarta dipercaya menjadi tuan rumah acara Forum Keberagaman Bahasa Asia-Eropa. Acara tersebut akan digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 4-5 September di Hotel Borobudur, Jakarta.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Prof. DR Mahsum mengatakan, forum ini bukan sebagai wadah untuk menyamakan bahasa di antara negara peserta. Melainkan sebagai ajang diskusi dan berbagi pengalaman mengenai permasalahan bahasa di masing-masing negara diikuti dengan langkah solutifnya.
“Akan ada pertukaran pengalaman mengatasi masalah perbahasaan. Karena ketika sebuah bahasa hilang, maka cara berpikir dan budaya juga hilang,” kata Mahsum, di gedung Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/8)
Selain itu, acara tersebut merupakan wadah untuk pelestarian Bahasa di Indonesia maupun peningkatan peran bahasa dalam berbagai bidang. Termasuk di antaranya dalam bidang kerjasama internasional.
“Ini juga bagian dalam meningkatkan mutu kerjasama dan kemitraan antar negara,” tegasnya.
Negara peserta yang akan mengikuti forum ini merupakan negara yang tergabung dalam Asia-Europe Meeting (ASEM). Dibentuk pada Maret 1986 di Bangkok, Anggota ASEM berjumlah 48 negara. Yakni 16 negara Asia, dan 27 negara negara anggota Eropa dan Komisi Eropa.
Di mana 16 negara di Asia itu terdiri atas 10 negara ASEAN dan sisanya berasal dari negara Asia lain yang disebut NESA (North and South Asia)m yakni Jepang, Korea Selatan, China, India, Pakistan, dan Mongolia, Sekretariat ASEAN, Rusia, Australia, dan Selandia baru. Sejarah dibentuknya ASEM dilatarbelakangi oleh situasi politik, ekonomi, serta sosial dan budaya.
Ada empat topik utama yang akan dibahas dalam Forum Keberagaman Bahasa ASEM. Yaitu kebijakan keberagaman bahasa di Asia dan Eropa serta permasalahannya, pertukaran contoh ideal dalam memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya di Asia dan Eropa, strategi dalam melindungi dan mempromosikan keberagaman bahasa terkait dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Asia dan Eropa, serta terakhir adalah peran media dan teknologi informasi komunikasi dalam memelihara dan mempromosikan keberagaman bahasa di Asia dan Eropa.
Komentar
Pertanyaan
ada yang tau isi tanda elepsisi di bawah ini ??
"resapilah ... demi ... sajak itu"
Tulis komentar baru