mardiana-kappara.blogspot.com - Wajah anak-anakku sembab menangis. Air matanya tak juga berhenti mengalir walau aku seka berkali-kali. Kunyanyikan segala macam lagu. Kugendong. Kutepuk-tepuk. Bahkan kuajak bermain. Mereka tetap menangis.
“Berhentilah menangis, nak.”
Aku iba dengan mata mereka yang sudah meradang. Sembab memerah seluruh bagian wajah.
Komentar
Tulis komentar baru