Maaf, kalau kupecahkan gelas yang kau suguhkan,
Bukan karena aku ingin menyakitimu.
Maaf, kalau kubuang muka ketika mata kita beradu
Bukan karena aku membencimu.
Maaf, kalau aku berjalan mundur dari hadapanmu
Bukan karena aku ingin meninggalkanmu.
Maaf,
Kalau terlalu sering terlontar dari mulutku,
Karena aku terlalu mencintaimu.
Tapi cinta ini bukan madu.
Ini adalah tuba untuk membunuh.
Walaupun aku seorang pembunuh bayaran
Yang biasa menusuk belati pada dada seseorang
Aku tidak akan pernah bisa membunuhmu
Sekali pun dengan tuba yang kusuguhkan padamu.
Maaf,
Aku tidak ingin membunuhmu.
(Mei 2005)
Komentar
Tulis komentar baru