Jantungku tertusuk panah.
Ingin aku cabut tapi takut luka
Namun kubiarkan nanti membusuk menjadi nanah.
Akhirnya, aku tidak memilih keduanya.
Sebab kucabut golok dan kutebas leherku
Hingga menggelinding di kaki pemegang busur.
“Bagilah!
Pada anjing-anjing peliharaanmu,
Hatiku,
Jantungku,
Aku membaginya dengan sukarela
Untukmu, ...”
(Muara Bulian, 11 Desember 2004)
Komentar
Tulis komentar baru