www.wartanews.com - Tak salah, kalau Najib Mahfudz, seorang sastrawan tersohor Mesir peraih nobel sastra pada 1988, rela meluangkan waktu cukup lama untuk singgah di kafe. Selain duduk dan menikmati minuman kopi, ternyata obrolan Najib dengan para pengunjung lain, di sela-sela minum secangkir kopi, atau melepas kangen dengan para sahabat ternyata bisa menjadi sebuah cerita yang layak untuk diangkat menjadi sebuah novel. Lantaran dari obrolan di kafe itu, Najib mengaku mendapat banyak pengetahuan dan wawasan soal politik juga sastra.
Komentar
ngobrol politik santai di cafe
Kalau ngobrol santai bicara politik di kudai kupi seperti di Aceh memang seru.Kalau di Mesir saya ngak tahu. Dan kalau di Bali konotasainya beda lagi.cafe sama aja dengan bir dan wanita,karoke.senang-senang dan tempat buang uang dan buang stress he he he.
setuju dengan meneer Najib
setuju dengan meneer Najib Mahfudz, kedai kopi memang salahsatu tempat yang tepat untuk menggali ide-ide tulisan.....
Tulis komentar baru