PENDIDIKAN DI INDONESIA
Oleh : Rendy Ferdiansah
Dewasa kini, makin tidak bisa dipercaya lagi pendidikan disekolah formal. Sekolah kini bukan menjadi tempat untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang baik. Alasannya tidak lain adalah bagaimana carut marutnya pengaturan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah. Penetapan kurikulum yang plin-plan yang terjadi saat ini memang tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas guru, malah guru lebih senang apabila menggunakan kurikulum tahun 2006 lagi karena kurikulum ini lebih mudah dibandingkan dengan kurikulum tahun 2013. Namun sayangnya pemerintah tidak melihat dampak yang akan timbul kepada siswa-siswa disekolah. Seharusnya pemerintah tidak semena-mena saja menetapkan kurikulum untuk digunakan dalam proses pembelajaran siswa. Harus ada jangka waktu yang semestinya ditentukan agar penerapan lebih efektif dan tidak menimbulkan suatu dampak negative tersendiri bagi siswa-siswi. Namun sayangnya telah terjadi penetapan ulang yang dilakukan, sehingga Kurikulum 2013 tidak lagi digunakan dan diganti dengan kurikulum yang lama yaitu Kurikulum 2006.
Tidak hanya sampai disitu saja kemerosotan dalam dunia pendidikan, masih ada lagi masalah yang ada bahkan banyak. Namun tidak dapat dibicarakan seluruhnya, mungkin hanya sebagian yang dapat dibahas dalam artikel ini. Selain dari permasalahan kurikulum yang dirasa plin-plan atau tidak tetap, ada juga permasalahan mengenai cara mengajar guru yang tidak memenuhi standar seharusnya seorang guru. Guru yang seharusnya sangat berkompeten dan memiliki perencanaan yang matang untuk mengajar selama satu atau dua semester penuh agar berhasil memenuhi tuntutan kurikulum yang telah ditentukan malah menjadi guru yang sama sekali seperti guru yang tidak berkompeten dan tidak memiliki perencaan sendiri. Guru-guru masa kini hampir seluruhnya tidak membuat RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran. Jadi, mereka mengajar tanpa adanya perencanaan yang terstruktur, dan itu artinya saat guru itu mengajar maka guru tersebut tidak memiliki kesiapan yang matang untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa yang menerima pelajaran pun tidak akan mampu mendapatkan ilmu yang pasti, setiap mereka diajarkan maka akan selalu ada tanda Tanya besar mengenai pelajaran. Pengulangan materi mengajar juga sering sekali terjadi, ini adalah sebagai contoh bahwa kurangnya kesiapan atau perencanaan seorang guru untuk mengajar. Asal-asalan saat mengajar akan menyebabkan permasalahan tersendiri dalam proses pembelajaran siswa, sebab apabila ingin membuat suatu pembelajaran berhasil maka seorang guru harus mampu membuat setiap siswanya mengerti dan memahami mengenai materi apa yang dipaparkan sebelumnya.
Kegiatan belajar-mengajar sekolah masa kini sudah banyak dimengerti oleh para siswa. Mereka lebih senang guru yang mengajar tidak masuk kelas disbanding dengan apabila gurunya masuk ke kelas. Inisiatif siswa-siswa masa kini dirasakan semakin menipis untuk belajar. Keinginan untuk belajar sudah hilang, padahal untuk dapat mendapatkan suatu pengetahuan maka seseorang harus mau untuk belajar. Ini dikarenakan guru-guru sekarang lupa untuk memberikan motivasi untuk siswa-siswi agar tumbuh rasa ingin untuk belajar di kelas. Guru sekarang lebih masa bodoh dengan siswa-siswinya, mereka tidak perduli terhadap perubahan perilaku siswa-siswinya. Dengan begitu sikap dan perilaku siswa saat ini banyak yang melenceng dari norma. Banyak guru-guru yang tidak dihormati dan disegani.
Buruknya pendidikan masa kini bukanlah dikarena kan siswa-siswinya melainkan dari guru atau tenaga pelajarnya. Sebab bukan hanya dikelas perilaku dan sikap guru yang dicontoh oleh murid namun juga disaat diluar kelas ataupun diluar lingkungan sekolah. Guru adalah seseorang yang harus menjadi contoh, dan suri tauladan bagi siswa-siswinya. Maka bagi guru, tunjukkanlah jiwa seorang guru yang berkompeten dan berkualitas demi meningkatkan kualitan atau mutu pendidikan masa kini agar dapat lebih baik dari pendidikan masa sebelumnya bukan malah merosot atau turun kualitas disbanding sebelumnya.
Komentar
Tulis komentar baru