Metode mengajar dengan objek benda mati yang disukai anak kecil sangat berpengaruh. Anak kecil menggunakan pikirannya untuk menerima pembelajaran di sekitarnya. Menggunakan boneka, tanah liat, mobil-mobilan, dan lain-lain berguna untuk mengembangkan kemampuan si anak untuk berimajinasi. Pada masa anak-anak kemampuan otak anak kecil mulai berkembang. Dan mereka menggunakan sudut pandang dirinya sendiri sebagai tokoh utama.
Objek yang digunakan selain memiliki bentuk yang menarik, juga berbentuk sesuai dengan usia mereka. Menggunakan mainan sebagai cara orang tua untuk bermain memiliki makna filosofis yang mendalam. Orang tua yang turut bermain dengan si anak, mengalami pertukaran batin dengan anak sehingga orang tua mengetaui kondisi fisik dan psikis si anak.
Secara alamiah saat anak-anak bermain, mereka menggunakan kisah-kisah mereka sendiri. Yang mereka alami saat ini akan mereka ungkapkan saat bermain.mereka menggunakan jalan cerita mereka sendiri, dengan dimodifikasi oleh kisah-kisah yang mereka ketahui dari televisi ataupun buku.
Anak perempuan cenderung menyukai kisah putri dan pangeran. Kisah-kisah tersebut dibuat happy ending, untuk meninggalkan rasa bahagia bagi si penonton. Terlebih penontonnya adalah anak-anak kecil. Sedangkan anak laki-laki cenderung menyukai kisah pahlawan, robot, perang, dan sebagainya. Kisah-kisah itu menanamkan rasa perjuangan bagi anak laki-laki untuk menjadi pelindung atau pemenang. Selain itu menggunakan mainan sebagai cara untuk bercerita juga dapat meningkatkan kemampuan otak. Apalagi dengan mainan sebagai peraganya, aktivitas ini dapat memicu potensi anak. Sehingga pengaruhnya langsung pada kondisi emosional anak maupun menumbuhkan rasa percaya diri mereka.
Tidak hanya itu selain menumbuhkan rasa percaya diri. Anak juga menjadi pribadi yang aktif. Menyempatkan bermain bersama anak juga lebih tahu perkembangan anak. Ikut serta orang tua untuk mendampingi anak dalam bermain. Dalam permainan juga dpat dilakukan menanamkan nilai dan norma. Perlu untuk menyampaikan pesan dari cerita. Dan juga memberikan pemahaman pada anak mengenai kata-kata yang tidak dimengerti.
Anak berhak untuk mendapatkan waktu bermain. Jika waktu bermain mereka dirampas, dampaknya ada pada kondisi psikologis. Mereka tidak dapat menggunakan kemampuan otaknya dengan baik. Baik dari cara berpikir atau mental dapat terganggu. Sehingga mereka pada umumnya yang masih kecil sudah mengalami pasang surut orang dewasa. Oleh sebab itu, bermain walaupun suatu hal sepele. Sangat diperlukan selain untuk kesenangan juga berpengaruh pada kondisi mental anak kecil.
Komentar
Tulis komentar baru