Skip to Content

Mei 2017

semesta ku

jadilah seperti senja 

ia selalu dirindukan angkasa

angkasa tampak kelabu tanpa senja

senja adalah peraduan segala sedih hari yang hura harunya 

Berakar Kelakar

 

Apa karena buahnya yang buruk dan busuk

pepohonan dan segala tetumbuhan yang menjalar

kau cangkok, kau setek dengan liar

kau rawat dengan biar?

alam

Kubuka mata....

Cahaya pagi kian menjemput

Kubuka jendela....

Kuhirup udara segar

Kulihat halaman hijau nan indah

Kicauan indah terdengar

rindu

kau harus tahu

tak hanya jelangkung yang datang tak diantar

rindu ini pun juga

Hijrah

Terlihat indah

Layak mutiara

Terpandang mulia

Layak permata

Tersohor taqwa

Sungguh kau sholihah

 

Terhanyut hati

" Daun-daun Puisi2 ". (part 2)

Dan segera..
Setiap benih kata dalam kepala, aku tanam pada kertas-kertas putih

Ini pagi mencampakkan segala riuh tentang jejak langkah yang terus menderap, juga rindu yang kian gaduh

Selamat Pagi, Proposal Skripsi

Kamis, 12 Maret 2015. Matahari bersinar begitu cerahnya, meski awan mendung bereuni di ufuk barat.

" Syair Kematian Sri Sudarsini "

Sekira lama dedaun kering jatuh meminta
Tunggulah berserak di muka tak dalam
Dapatkah meminta selain muka, dijatuhi daun-daun kering
Mengadah tangan tadah dalam mendoa tiba

pecandu

dalam hening kuterdiam dalam ruang yang tak bertuan 

ingin rasanya ku mempertemukan rinduku pada pemiliknya

untuk senantiasa merebahkan luka

lara

ku terbangunkan oleh dawai-dawai syahdu

senantiasa bergemuruh dalam riuh yang merdu

untuk sementara waktu yang semu

berusaha menjauh dari sesuatu yang kunamai waktu



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler