SIAPA TAHU
Cukup cukup sudah jangan menatap seperti itu
KUNCI DAN PINTU RAHASIA
Laut pernah berkata, hati manusia seperti gelombangnya
Berfluktuasi tanpa bisa diterka, suka dan benci datang silih berganti
SAJAK UNTUK EPI Aku lebih suka mencintaimu pada angin yang menjadikan abu-abu di jendela kehilangan makna ingin Selama ini ia tertidur,
PERJALANAN ABADI
Oleh: Emil. E. Elip
Nampaknya!
Hanya satu mimpi akhir yang nyata
Hanya satu mimpi
KUBUR ELIT
Oleh: Emil E. Elip
Aku terkejut melihat sebuah brosur
menawarkan “tempat kubur” bagaikan perumahan elit,
kulukis engkau dalam sanubariku
kupelihara kehadiranmu dengan kekhusukan doa
kuabadikan jejak-jejakmu dalam untaian puisi
kusegarkan cintaku dengan canda
maafkan daku kasih
ketika hati dan otakku terlilit kejenuhan
engkau kuhadirkan dalam maya
kutemui engkau dalam maya
dan kucumbu engkau dalam maya
aku sendiri tak begitu mengerti
ketika aku berusaha menetralkan ikatan hati kita
tiba-tiba bayangmu menghampiriku
yang bahkan sampai seakan ada dipelupuk mataku
Senja jadi kelabu
Dihadapan pilu
Khotbah serasa bisu
Tak tau... tak mau tau Sedih namun megah
Tak ada yang meniban namun mangah
Komentar Terbaru