lagi dan lagi, antara mensyukuri keresahan atau terjebak dalam belenggu ketidaksadaran
seolah manusia terseret dalam kelalaian, padahal tepatnya tertawan oleh semu peradaban modern.
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar Terbaru