oase.kompas.com - May, kaukah itu?" tanyaku ketika mendengar ketukan pintu. Tidak ada jawaban. Ketukan pintu masih terdengar. "May," panggilku dengan lembut.
Suara ketukan pintu menghilang.
Sepi.
Suara angin malam samar terdengar dan jam dinding berdetak seirama dengan denyut nadiku. Aku terpaku di sebuah kursi. Mataku lekat menatap pintu. Telingaku berusaha menangkap suara-suara betapapun kecilnya.
"May, benarkah kau?" tanyaku ketika ketukan pintu terdengar lagi.
Komentar
Tulis komentar baru