kaca mata ini mengembun, membiaskan pandangan. bukan karena dinginnya suhu ruangan. tapi karena hati yang dingin. kehangatan sebuah sapa menjadi pudar. aku merasa diluar aku. tidak bisa sepenuhnya aku salahkan riset ku. tapi sungguh ini karena aku. bukan juga masalah waktu. karena bisa saja jari ini menari untuk menyapa mu bahkan memelukmu disana. setidaknya aku sapa hati mu, karena sejatinya kita selalu berjarak. bagaimana bisa, di mei yang tersisa, riuh kelas yang menjadi amat ku rindukan. aku masih disini. tidak berbuat apa. setidaknya untuk merajut kembali. mengikat kencang tali itu. persaudaraan kita. pertemanan kita. satu yang aku pahami, ketika aku menjauh, kalian juga menjauh. tapi sebaliknya. ya keadaan sebaliknya, yang aku inginkan. sekarang. sekali lagi, bukan riset yang bersalah. tapi, aku.
Tulis komentar baru