TIDAK BANYAK
Tidak banyak yang mau mencoba menggubah puisi dalam bentuk #4334_dan_#437. Sejak saya mengenalkan bentuk ini beberapa tahun lalu, yang mencoba dengan serius baru 14 orang.
Mereka adalah : (berdasarkan abjad)
1. Busur Ayu Pamungkas
2. Eka Fitriyani
3. Erni Yunting
4, Gita Rakasiwi
5. Ifa Arifin Faqih
6. Iis Yuhartini
7. Indah Sri Hartati
8. Jagat Satria Pasopati Candra
9. Kasandra Pamela Anjarani
10. Kinar Mawar Berduri
11. Lilik Puji Astuti
12. Nur Rofik K S
13. Ratimanjari Galih Puti
14. Sanggabuana Respati.
15. Bunda Swanti
Dari sisi produktifitas Ifa Arifin Faqih paling produktif. Puisi gubahannya dalam bentuk #4334 sudah tampil dalam judul-judul berikut :
SEBELUM MALAM DAN SIANG PERGI
RINDU YANG TAK KAUPAHAMI
TANGIS DAN AIR MATA
HANYA BERPIKIR
KAPAN PERGI
MALAM BERSENANDUNG
RINDU ANTARA FAJAR
KIAN BERLARI
NIKMATI SAJA PAGI INI
UNTUK BUNGAKU
SEPENGGAL KISAH NEGERI MAYA
Ada 11 judul. Produktifitas seorang penggubah puisi tentu dipengaruhi banyak faktor. Paling tidak ada 2 yaitu ketersediaan waktu dan kondisi emosi.
Meski ada waktu untuk menggubah jika kondisi emosi sedang tidak menunjang maka puisi akan sulit tercipta. Sebaliknya jika kondisi emosi sedang siap untuk menulis namun terhalang oleh waktu karena kesibukan sehari-hari maka puisi juga akan sulit lahir.
Di antara 2 faktor itu tampaknya kondisi emosi menjafi factor dominan.
Jika emosi sudah tersulut oleh sesuatu yang menjadi pemantik –sebutan lain untuk inspirasi- meski dalam keadaan sempit waktu, biasanya anggota tubuh bereaksi cepat untuk menulis. Paling tidak sebaris atau dua baris. Selanjutnya menunggu kesempatan waktu yang leluasa.
Bagaimanapun adanya, sebagai penggagas puisi bentuk #4334_dan_#437, saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mau menggubah puisi dalam bentuk tersebut.
Kotabaru Karawang, 8 Agustus 2020_0743
Tulis komentar baru