MENELISIK PRODUKTIFITAS IFA ARIFIN FAQIH (IAF) MENGGUBAH PUISI
Juni 2020 IAF menggubah 4 judul, yaitu :
1 SEBELUM SIANG DAN MALAM PERGI,
2 SEPENGGAL KISAH NEGERI MAYA,
3 UNTUK BUNGAKU, dan
4 NIKMATI SAJA PAGI INI
Juli IAF menggubah 7 judul, yaitu
1 LIRIKNYA INSPIRASI HIDUPKU,
2 TANGIS DAN AIR MATA
3 HANYA BERPIKIR
4 KAPAN PERGI
5 MALAM BERSENANDUNG
6 RINDU ANTARA FAJAR, dan
7 KIAN BERLARI
Dan Agustus –sampai dengan 24- IAF menggubah 8 judul yaitu :
1 KETIKA LAHIR SAJAK-SAJAK
2 PESAN UNTUKMU
3 SEMERAH DARAH SEPUTIH CINTA
4 ANTARA KITA
5 RINAI RINDU
6 WAKTU ADALAH KISAH
7 TENTANG MALAM, dan
8 RINDU YANG TAK KAUPAHAMI
Melihat perubahan dari 4 pada Juni, 7 pada Juli, dan 8 pada Agustus yang belum habis harinya – dan itu terlihat sebagai sebuah produktifitas yang bagus- timbul pertanyaan, apakah gerangan yang mendorong IAF tampak sangat produktif dibandingkan dengan teman-teman lainnya dalam grup #4334 dan #437.
.
Selalu ada 2 faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada setiap diri, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kita tunggu jawaban Ifa Arifin Faqih.
Berikut ini puisi-puisi IAF yang diunggah pada Juni, Juli, dan Agustus.
JUNI
1
SEBELUM SIANG DAN MALAM PERGI_Ifa Arifin Faqih
Bila hanya malam dianggap sahabat
Sebab pada sunyinya rebah segala penat
Serahkan kesah pada sang pemilik nikmat
Sampai tiba waktunya mata untuk istirahat
Bagaimana dengan siang sebagai teman
Di teriknya melangkah jalani kehidupan
Menyemai segala tujuan dan harapan
Dua masa bergantian selalu teratur
Tiada henti mengalir jalankan alur
Ikuti kehendak sang maha pengatur
Siang dan malam saling bergandengan
Melaju jalankan tugas dan kewajiban
Selagi masih bisa menikmati kehidupan
Gunakan waktu untuk kebaikan sebelum ditinggalkan
Probolinggo, 01 Juni 2020
2
SEPENGGAL KISAH NEGERI MAYA_Ifa Arifin Faqih
Tak banyak yang harus ditulis pada sejarah negeri ini
Sebab ini hanya negeri maya penuh ilusi
Terbangun dari imajinasi dan halusinasi
Bualan anak manusia yang ingin meraih mimpi
Meski begitu perang adu domba melebihi peluru
Gemulai tarian aksara meliuk menikam kalbu
Manis di depan di belakang berseteru
Inilah negeri maya penuh morgana
Lukiskan aksara luahan jiwa
Mulai hati bahagia hingga terluka selaksa rasa
Negeri maya merangkum kisah
Penggalan cerita anak manusia
Saat bersama canda tawa terasa indah
Bila terluka tangisan terasa nyata
Probolinggo, 01 Juni 2020
3
UNTUK BUNGAKU_Ifa Arifin Faqih
Kupandang kelopak kembang selalu
Bukan ingin menghitung waktu
Selalu ada yang gugur satu demi satu
Dimana tilas jatuh puspa layu
Akankah putik sari berbuah ranum
Belum usai rekah, kehilangan kuntum
Terbawa angin sebelum bibir terkulum
Meliuklah serupa tarian ilalang senja
Hiasi taman dengan aneka warna
Semerbakkan wangi sejuta aroma
Duhai penebar keindahan semesta
Lukislah dunia dengan aroma cinta
Cantik indah pesonakan estetika
Norma etika budaya kita jaga
Probolinggo, 04 Juni 2020
4
NIKMATI SAJA PAGI INI_Ifa Arifin Faqih
Senja kemarin masih indah cakrawala terlukis pelangi
Gerimis mengundang senyum setelah luka terobati
Banyak kisah terlewati tanpa tilas terangkum dalam diari
Namun lekat mematri dalam jiwa berpalung di hati sanubari
Sepenggal kisah kutulis pagi ini sekedar pelepas rasa
Tentang seonggok rindu yang kian menyesakkan dada
Mencari tempat berlabuh hingga akhir cerita bahagia
Nyanyian kenari memesona rasa menghias semesta
Sejenak tinggalkan rasa duka yang penjarakan jiwa
Indah pagi kunikmati bersama sepoi angin menyapa
Rind, ingin kulepas segala agar bebas mencari bahagia
Layaknya embun pagi jatuh tanpa memilih wadah untuk singgah
Seperti matahari berayun menyinari tiada peduli
Siapa dan di mana hangatnya dinanti insan bumi
Probolinggo. 07 Juni 2020
JULI
1
LIRIKNYA INSPIRASI HIDUPKU_Ifa Arifin Faqih
Tembang rindu yang selalu merdu kausenandungkan
Hanya bisa dikenang sebagai tanda masih ada rasa di angan
Entah kapan akan kau senandungkan lagi seperti dahulu
Harapan tak pernah sirna meski waktu merangkak berlalu
Ketika malam kembali menemui pagi
Dan matahari berlari menuju senja pasti
Tetap kujaga setia di antara waktu yang silih berganti
Katakan satu hal saja bahwa kenangan itu masih mengukir
Menari indah dalam damai dan tenangnya pikir
Sebab satu jiwa dan satu rasa kita tak akan pernah berakhir
Duhai engkau penyemangat hidupku
Meski nada kita tak syahdu seperti dulu
Liriknya masih menjadi inspirasi
Beriring dalam satu hati abadi
Probolinggo 25 Juli 2020
2
TANGIS DAN AIR MATA_Ifa Arifin Faqih
Ada tangis yang tak bisa ditahan
Tangisan menyambut kelahiran
Seluruh semesta mengaminkan
Tumpah ruah air mata kebahagiaan
Ada tangis yang tak bisa ditahan
Tangisan menjemput kematian
Menikam jiwa air mata menghujan
Tangis dan air mata milik insan
Bahagia dan kesedihan bergiliran
Peristiwa yang tak bisa dielakkan
Kelahiran disambut air mata bahagia
Kematian diantar air mata duka
Janganlah air mata tenggelamkan jiwa
Jadikan air mata pembasuh noda
Probolimggo, 30 Juli 2020
3
HANYA BERPIKIR_Ifa Arifin Faqih
Kadang aku berpikir ingin terbang setinggi awan
Akan kupetik bintang untuk menghias wajah perawan
Akan kusemat cahaya agar biasnya secantik rembulan
Sebagai penerang jalan saat langkah sesat dalam kegelapan
Kadang aku berpikir ingin terjun ke dasar lautan
Akan kulukis indah di palungnya tentang kisah perjalanan
Akan kupinang kilau cahaya mutiara sebagai persembahan
Kadang aku berpikir ingin mendaki puncak tinggi
Akan kukibarkan bendera kemerdekaan hakiki
Agar jiwa tiada tertawan dan terbelenggu emosi tak berarti
Kadang aku berpikir hanya berpikir saja
Tak bisa berbuat sesuatu yang bermakna
Kadang aku berpikir hanya dalam angan
Segala yang diangan tak pernah jadi kenyataan
Probolinggo 28 Juli 2020
4
KAPAN PERGI_Ifa Arifin Faqih
pagi ini masih setumpuk rindu
belum lunas untuk menjamu
rasa yang seharusnya kuracik mesra
kembali menuai resah dan kecewa
mengapa rindu tersembunyi
saat merajalela covid pandemi
ketakutan kekhawatiran merobek hati
tangisan mereka mendera jiwa
tawa mereka hilang seketika
bosan di rumah tiada teman sebaya
jiwa-jiwa mereka mulai meraung dahaga
bermain sesuka hati mulai dipaksa berhenti
hanya diam memandang buku tanpa suara
"sampai kapan suasana ini pergi?" tanyaku dalam hati
Probolinggi 27 Juli 2020
5
MALAM BERSENANDUNG_Ifa Arifin Faqih
Tertatih menata hati dari gejolak yang menghantam
Bagai bulan tertusuk ilalang berjelaga kelam
Berdiam mencari cahaya rembulan yang menghilang
Mendung menyelimuti cakrawala hati yang mulai benderang
Kemudian tersentak dari lamunan
Serupa terbangun dari mimpi melenakan
Harapan hampir terdampar di tepi keputus asaan
Rembulan belum purnama mengapa langit keburu pagi
Embun masih berbulir mengapa hujan menyapa bumi
Malam masih ingin bersenandung tentang hening paling sunyi
Malam biarkan kunikmati sepimu dalam kekhusyukan
Seraya tengadah atas noda memohon ampunan
Biarkan air mata tenggelamkan resah dalam pelukan
Dan rebah di antara fajar dalam sujud pusara keabadian
Probolinggo 22 Juli 2020
6
RINDU ANTARA FAJAR_Ifa Arifin Faqih
Pekat pagi diselimuti gigil kabut diiringi lepas bulir bening
Belum selesai penat sisa bakti seharian meski terlena dalam hening
Masih mendekap mimpi bersama dewi ilusi yang menari dalam jiwa
Enggan kelopak mata mengatup malas untuk terbuka
Sayup-sayup terdengar lantunan kalam cinta
Menyerukan syahdu keagungan pencipta semesta
Untuk segera beranjak meminang puja pada sang maha
Hingga fajar menjemput pagi tiba
Bersimpuh diri mengeja kembali lampah penuh noda
Berserah mohon ampunan atas segala hina
Mentari mulai bersinar lembut membelai sukma
Kembali menyapa jiwa melangkah untuk berkarya
Rindukan kembali hening yang tercipta di antara fajar pagi
Agar bisa kembali menyapa pemilik rindu sejati
Probolinggo 4 Juli 2020
7
KIAN BERLARI_Ifa Arifin Faqih
Terima kasih waktu telah setia bersama meniti hari
Langkah demi langkah berlalu tanpa henti
Mengukir tapak menjejak bumi menjunjung langit
Penuh memori suka duka manis dan pahit
Bersyukur pada waktu telah mengajarkan bersabar
Mengukir selaksa lara dengan syukur yang mengakar
Memahat senyum di sela rimbun jelaga yang membakar
Andai saja terhenti meski sebentar meninggalkan
Selaksa kisah tak akan tertulis sebagai kenangan
Dan perjalanan akan berakhir tiada sampai tujuan
Waktu seakan terus berlari menantang terik mentari
Pada ujung senja menanti malam membelai mimpi
Satu harapan nyata kelak jumpa sang pemilik jiwa
Tiada sesal membungkam bahagia menuju surga-Nya
Probolinggo, 7 Juli 2020
AGUSTUS
1
KETIKA LAHIR SAJAK-SAJAK_Ifa Arifin Faqih
Ketika lahir kata-kata
Kupapah bait-bait bermakna
Kusejajarkan barisan cita
Berlari menuju sempurna
Ketika lahir puisi-puisi
Kuayun mencari arti
Menimang keindahan sejati
Ketika lahir sajak-sajak
Kupanggul di atas pundak
Kujajakan syair-syair bijak
Lahirlah kata menjadi puisi
Menjadi sajak, menjadi syair
Ukirlah dengan kata penuh arti
Sampai puisi-puisi bermakna kembali lahir
2
PESAN UNTUKMU_Ifa Arifin Faqih
Telah kuhias rumah ini seindah istana
Dengan senyum selalu merangkul manja
Sebab setiap tangismu adalah luka
Pun demikian dengan tawamu adalah bahagia
Adakah sapa tiada berbalas hingga membuatmu terlepas
Bila merasa begitu tiadakah maaf membias
Agar rasa bersinar cahaya kebaikan memancar
Mari rengkuh lengan ibu jangan dilepas
Kita akan melangkah sampai titik batas
Sampai tujuan membuat namamu besar
Jangan mengeja luka masa lalu
Sebab esok kisah terang sudah menunggu
Bentangkan harapan raih masa depan
Jauhkan dendam semai kebaikan
Probolinggo 22 Agustus 2020
3
SEMERAH DARAH SEPUTIH CINTA_Ifa Arifin Faqih
Berkibar Merah Putih Sang Saka
Menghias langit melukis di cakrawala
Tiupan angin menerpa indah
Tetap cantik meliuk tak kenal lelah
Merah putih warisan leluhur kita
Perjuangan air mata dan tetesan darah
Satu persatu pahlawan gugur di medan laga
Merah Putih abadi menghias Nusantara
Putih tetap putih merah tetap merah
Tak akan terganti lain warna
Merah Putih lambang sejati
Semerah darah lambang berani
Seputih cinta lambang suci
Cinta akan negeri bumi pertiwi
Probolinggo 17 Agustus 2020
4
ANTARA KITA_Ifa Arifin Faqih
Setiap pribadi memiliki talenta
Masing-masing beda dengan lainnya
Kemudian bersama satukan cita rasa
Hingga perjalanan menjadi sempurna
Seiring waktu berbeda pendapat
Satu sama lain saling berdebat
Untuk mendapat kata mufakat
Terbentuklah pribadi-pribadi hebat
Saling mengikat tanpa menghujat
Dalam jalinan erat sebagai sahabat
Sungguh tiada sempurna di antara kita
Jabat erat terjaga hidup jadi bermakna
Saling melengkapi saling menghargai
Setiap salah khilaf saling menyadari
Probolinggo 16 Agustus 2020
5
RINAI RINDU_Ifa Arifin Faqih
Rinai hujan menyapa ranting-ranting rindu
Memeluk dedaunan dan kelopak puspa
Saat dentingnya berhenti dari laju
Bulir bergelantungan sejukkan jiwa
Sapa lembut membelai sukma
Mengabadikan indah nan pesona
Agar damai kasih tercipta
Sosok diam penuh makna
Nikmati anugerah sang Maha
Berzikir lantunkan bait doa
Rinai semalam sisakan gigil hati
Meminang rindu tiada henti
Duhai kekasih pemilik kasih sejati
Peluk jiwaku agar rinduku abadi
Probolnggo 15 Agustus 2020
6
WAKTU ADALAH KISAH_Ifa Arifin Faqih
Pagi adalah kata
Ketika bulir embun mengecup mesra
Di sulam dengan senyum sang surya
Menjadi puisi melukis semesta
Perjalanan adalah kalimat
Bertajuk ikhlas atas nikmat
Meniti hidup, syukur sebagai azimat
Suka duka adalah pena
Tertuang menjadi warna
Menghias kehidupan fana
Waktu adalah kisah
Sepanjang pagi siang dan petang
Hingga malam kembali rebah
Sampai tiba saatnya berpulang
Probolinggo, 10 Agustus 2020
7
TENTANG MALAM_Ifa Arifin Faqih
Malam menyimpan misteri
Kisah sekeping hati tersembunyi
Bukan sebab sakit hati bertahta
Atau tentang kecewa mendera
Tentang malam menyimpan sejuta rahasia
Cerita perjalanan singgah anak manusia
Mengukir mimpi berharap esok jadi nyata
Tentang malam yang merangkul sepi
Di heningnya bertabur damai nan sunyi
Memeluk tenang sambangi rindu Ilahi
Tentang malam tanpa cahaya rembulan
Bersimpuh merapal bait-bait doa
Bertasbih mohon ampunan dan keselamatan
Bersujud pasrah atas ridha-Nya
Probolinggo 04 Agustus 2020
8
RINDU YANG TAK KAUPAHAMI_Ifa Arifin Faqih
Embun pagi gontai melangkah
Mengecup ranting, daun basah
Kelopak bunga mulai merekah
Putik kembang menabur pasrah
Di embusan angin kutitipkan rindu
Sejak sapamu tak lagi mencumbu
Entah apa yang buatmu begitu
Dalam pinta malam kusebut nama
Nama yang selalu gelorakan rasa
Kau ya kau yang selalu di jiwa
Rindu selalu datang singgahi hati
Meski tak pernah kau pahami
Berseteru mencari celah temu
Meski kau tak peduli itu
Probolinggo 3 Agustus 2020
Tulis komentar baru