7 PUISI 4334 INDAH SRI HARTATTI
Jilid dominan hitam. Judul buku HUJAN, di atasnya ada tulisan agak kecil “AKU ADALAH”. Paling bawah, warna putih terbaca INDAH SRI HARTATI. Inilah buku kumpulan puisi Indah Sri Hartati, AKU ADALAH HUJAN.
Asal dari Majalengka sekarang menetap di Bogor, demikian yang bisa kita baca di jilid belakang. Dengan teman-temannya yang sama gemar menulis puisi, nama ISH telah muncul dalam beberapa buku, yaitu :
Pasanggrahan hati (2016)
Simfoni Rindu (2017)
Gugus Waktu (2017)
Api (2017)
Ayah Bangsa (2017)
Haiku Indonesia Musim ke 4 (2018)
NUMERA Bersayap Harapan (2018)
BUNGA RAMPAI Ciayumajakuning (2020)
Para Penuai Makna (DSJ-2021)
Dan antologi tunggalnya tampil dalam 2 buku, yaitu, :
SEPOTONG RINDU
AKU ADALAH HUJAN
Dan inilah 7 puisi 4334nya dala AKU ADALAH HUJAN
MENUJU SANG MAHAKARYA
Rinai gerimis di bulan Juli
Adalah keteduhan yang menjemput
Menghantarmu pada haribaan Ilahi
Bersama doa-doa yang saling bertaut
Jiwamu tidak pergi
Bergema dalam hati
Bertaut dalam untaian diksi
Bersama cinta yang sederhana
Sajak-sajak kasih penuh makna
Ikhlasmu membahana
Bumi memeluk penuh cinta
Angin sepoi menemani perjalanan panjang
Pulang menuju Sang Mahakarya
Lelap abadi di haribaan yang tenang
Bgr 220720
GUGURAN HARAP
Senja di atas bukit, tak ada lagi terdengar kicau kenari
Kutatap mentari yang perlahan beringsut pergi
Langit jingga merayap gelap
Menghantar unggas-unggas menuju lelap
Di antara kelam ada harap yang masih erat tergenggam
Entah sejak kapan bersemayam
Tak terhitung waktu yang terus timbul tenggelam
Sudah sekian purnama terlewati
Asa ini tak pernah bertemu tepi
Mungkinkah gugurm angan yang selama ini terpatri
Rimbun daun satu-satu mengering
Meranggas, terhempas ke bumi
Dalam gamang hati bergeming
Pasrah pada ketentuan Ilahi
Bgr, 260820
TEPIAN RASA
Kutanggalkan apa yang harus kulepas
Keriuhan yang membingungkan seringkali membuat cemas
Bising mengelabui pendengaran
Membuat nanar tatapan
Aku menepi dari kerancuan rasa
Yang sering kali berdebat dalam dada
Mengagungkan ego semata
Aku menjauh dari arah tanpa tujuan
Menyusur jalan setapak kehidupan
Menuju-Mu tempat akhir haribaan
Kudiamkan deburan jiwa yang bergolak
Kutimang dengan alunan nama-Nya sepenuh hati
Teredam ombak menjadi riak
Mengalun, memeluk tepian rasa, damai
Bgr, 150720
JEJAK LANGKAH
Sayang, selamat pagi
Semoga hari secerah mentari
Hirup lembutnya aroma
Kemuning mekar sempurna
Kelam awan sirna
Mendungpun tiada
Udara segar terasa
Andai malam datang sudah
Gemintang berbinar cerah
Hari-hari tetap terasa indah
Jejak dari setiap langkah
Hendaknya pasti terarah
Agar tiada gundah resah
Tergenggan esok penuh berkah
Bgr, 110719
TERPURUK DIAM
Bias cahaya benderang
Menyamarkan arah tujuan
Mega berarak yang bertandang
Petunjuk yang tak dihiraukan
Aku pasrah pada satu sisi
Tak mampu membaca angin lagi
Padahal layar kubentang berkali-kali
Mata angin sungguh jelas dan terang
Mengapa tak menetapkan arah pandang
Mengapa bahtera selalu bergetar gamang
Riak tak membawa ke tepian
Jauh terseret arus pusaran
Berputar, hilang tenggelam
Akhirnya sirna, aku terpuruk diam
Bgr, 300619
NISAN BUNDA
Lembab pelupuk mata
Sorot meredup duka
Rindu mengeram terpendam
Tergenggam dalam diam
Terngiang lembut sebai ucapan
Terkenang manis seulas senyuman
Terbayang kelabu seonggok nisa
Berhias warna taburan bunga
Namamu indah terukir nyata
Raga merebah tiada daya
Doa bergelombang tiap helaan
Terdorong rindu membumbung rasa
Semoga sudah engkau berikan
Surga terindah untuk Ibunda
Bgr, 291020
DUKA PERTIWI
Ombak bergulung menghentak
Sungai-sungai berontak
Gunung memuntahkan lahar-lahar yang tersedak
Bumi Pertiwi retak-retak
Sedu sedan mengeram di dada
Rintik di sudut mata
Berlomba dengan hujan tanpa jeda
Angin bagai geram berputar-putar
Porak porandakan asa hingga bergetar
Gigil memagut raga terpaku setengah sadar
Tak ada tempat bernaung
Ke mana harus berpulang dalam bingung
Pasrah dalam limbung
Pada-Mu-lah tempat berlindung
Bgr, 230121
Melihat untaian di atas tampak sekali jiwa kepenyairannya. 9 buku (2016-2021) menampakkan ISH penyair yang selalu ingin belajar dan tidak canggung tampil. Lebur dalam kegiatan komunitas adalah cara ISH belajar untuk menajamkan kata dalam karya-karyanya.
Dalam AKU ADALAH HUJAN ada 7 gubahan ISH yang berpola 4334.
202202090704 Kotabaru Karawang
Tulis komentar baru