Memandang wajahmu indah di awan rendah berarak
Rinduku mengiris meremas hati tak bisa ditepis
Menusuk jauh merambah jadi ratap jadi teriak
Aku tegak tengadah lalu rubuh tersungkur menangis
Memandang wajahmu sempurna di batas pandang
Mabuk aku gelisah karena memeluk dan dipeluk
Nikmat melayang bersama dalam gugusan gemintang
Ke sanubari aku berharap kau selalu datang
Ke dalam darah daging tulang sumsum biar merasuk
Dalam api cintamu biar aku hangus terpanggung
Memandang wajah kekasih pada warna-warna sisa hujan
Ada awan berarak dan rindu yang tak bisa ditepis
Harapan terucap dalam do’a-do’a yang aku lantunkan
Abadikan aku tidak lebih dari menjadi pengemis
201711220935 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru