Kulihat senyum pahit disela kesakitanmu sobat
Hati teriris tak terkira seperti nyata kurasa
Maut sejengkal lagi depan mata
Mampukah kau bertahan,mampukah kau melawan
Butiran peluh deras bagai embun basahi wajah
Sekujur tubuh legam bagai karat besi tua
Layu bibirmu ungkapkan sesuatupun tak kuasa kuartikan
Sebentar lagi mati,ucapmu menambah perih
Jangan dulu malaikat,ucapku izrail hanya tersenyum,kecut
Kutatapi wajah layu tanpa nafsu,seakan telah tahu sesuatu
Bayi dipangkuan bapaknya menjerit keras,iramakan kematian
Innalillahi...
hari ini lima tahun yang lalu sahabat
jelas sudah jalan keabadianmu
apa kabar anakmu,sahabatku
yang dengannya telah kau tukar nyawamu?
kau korbankan kehidupanmu
untuk iboe n ayumi
Cerita Ayumi
- Puisi |
- Ibu |
- Puisi Untuk Ibu
- 1771 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru