Hitam kian pekat,sehitam benak dan sugesti jiwa
Aku melayang tak tentu arah,terombang-ambing imaji
Berjalan terseok menyusur ujung bumi,tak jua kuhampiri
Sahabat,mungkinkah kita kembali
Hingga aku tak mampu berbuat apa
Hingga kurebah dibelai sudah
Wahai matahari
Tidakkah kau lihat?disana..awan putih payungi mereka para nelayan
Atau kau biarkanku mati dalam kehausan?sebab
Akulah nurani yang mati,jiwa yang pasrah
Biru langit semakin cerah,aroma harapan
Biru laut sisakan tanya,hidupkan jiwa yang mati
Tertebus sudah jiwa di lantang teriak dendam
Dijilat lembut lidah matahari , menahan sakit tiada terkira
Bagai terpisah tubuh teriris sembilu,oleh belai lembut pasir putih dan hangat gelombang
Maafkan aku sahabat,kita hanya tumbal,ambisi dan rakus penguasa
Di trawangan aku menyepi
Ditrawangan aku sendiri,
Disana aku terobati
Olehmu sang matahari
erahardhian
30hari di trawangan
terapi matahari
- 788 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru