Skip to Content

aku(puisi)

Lautan penantian

 

 

 

 

tentang hidup

pesan ayah:

nak..!!

bumimu adalah bara nasibmu

belajarlah memegang bara

Kamu dipagi ku

Ku dengar nada-nada itu

AKU PUISI

"Untukku yang abadi"

Jika untukku mendekatkan diriku pada awan yang hitam

mungkin ia tidak akan pernah putih oleh angin dan air

hingga pada ranting-rantingku. .

Dan saatnya tiba akan dihadapkan pada wajah matahari

senyap

Apa yang ada dalam kepalaku?

kosong...namun ada yang bocor

sisakan sedikit manis remah biskuit kaleng yang mulai berkarat

Apa yang ada di kepalaku?

Amsal tentang Surgamu

Aku siang tak punya bintang-bintang
Aku malam tak ada bayang-bayang
Melangkahlah dalam gemetar pelataran
Kemudian singgah
Pada strata dua tiga tapak mendaki

Melawat di Kotamu

Melawat di kotamu
Memintal kembali segumpal tanya
Yang mengkristal
Pada daun Matahari-Ramayana
Dan melangkahlah kita
Mengurai selesat cahaya Lancang Kuning

Pagi Gerimis

Pagi gerimis
Seperti memutar ulang kilasan waktu
Aku terjerembab
Pada kata
Pada bahasa
Lalu njelma marka

Pagi masih gerimis
Seperti biasa aku hanya bisu

Persembahan anak dara

Datu

Betandang bawa pinangan

Untuk anak dare

Eloklah jadi panenan

Gurauan berkaca,cantik rupa anak dare

Beri rupa emas

Intan permata

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler