admin
Jendela Sastra adalah situs web tempat mengekspresikan gagasan baik dalam bentuk karya sastra, kritik, maupun essay, serta menambah wawasan kesastraan masyarakat Indonesia. Di Jendela Sastra, para pembaca dapat secara bebas mengirimkan dan menerbitkan karya mereka, mengomentari, berdiskusi, dan berbagi dengan anggota dan pengunjung lain.
Informasi Pengguna
Sistem Administrator
-
Dapur Sastra:
Pemeliharaan Server Terjadwal: Upgrade/Tambah Memory Server (5 Oktober 2012)
admin — Jumat, 5 Oktober 2012 - 16:41 — 1 komentar 12 tahun 11 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
Benar atau Salah?
Quennellav — Kamis, 23 Agustus 2012 - 15:14 — 3 komentar 12 tahun 17 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Gangguan pada Server Jendela Sastra (12-13 Agustus 2012)
admin — Senin, 13 Agustus 2012 - 13:14 — 0 komentar 12 tahun 18 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
BENTANG
mahyut z.a. dawari — Kamis, 9 Agustus 2012 - 07:36 — 2 komentar 12 tahun 19 minggu yang lalu
-
Bookmark:
Tak Ada Bintang di Dadanya
meliana — Minggu, 8 Agustus 2010 - 07:45 — 2 komentar 12 tahun 21 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Pemeliharaan Server Terjadwal: Pindah Server (3 Juli 2012)
admin — Selasa, 3 Juli 2012 - 22:08 — 1 komentar 12 tahun 24 minggu yang lalu
-
Dapur Sastra:
Pemeliharaan Server Terjadwal: Pindah Server (24 April 2012)
admin — Senin, 23 April 2012 - 10:42 — 1 komentar 12 tahun 34 minggu yang lalu
-
Karya Sastra:
KAKI SANG DWI
Zeki Riswandi — Rabu, 28 Maret 2012 - 10:21 — 3 komentar 12 tahun 38 minggu yang lalu
-
Berita:
LOMBA BACA PUISI CHAIRIL ANWAR
JOHN HERYANTO — Jumat, 1 April 2011 - 00:00 — 3 komentar 12 tahun 39 minggu yang lalu
-
Wawasan:
Elegi Negeri Seribu Ombak
Y.S. Agus Suseno — Senin, 27 Februari 2012 - 14:17 — 1 komentar 12 tahun 42 minggu yang lalu
Tidak ada tulisan.
-
Selasa, 22 November 2011 - 05:51
-
Sabtu, 7 Mei 2011 - 23:06
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Senin, 23 April 2012 - 10:42
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Selasa, 3 Juli 2012 - 22:08
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Jumat, 12 Oktober 2012 - 13:04
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Jumat, 16 November 2012 - 13:38
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Jumat, 5 Oktober 2012 - 16:41
-
Dapur Sastra — Pengumuman — Jumat, 22 April 2011 - 06:30
-
Dapur Sastra — Obrolan Santai — Jumat, 29 April 2011 - 21:30
-
Dapur Sastra — Panduan Menulis di Jendela Sastra — Kamis, 23 Desember 2010 - 10:06
-
Dapur Sastra — Panduan Menulis di Jendela Sastra — Jumat, 15 April 2011 - 11:15
-
Dapur Sastra — Jumat, 12 Oktober 2012 - 13:04 — dibaca 1,242 kali
- « awal
- ‹ sebelumnya
- 1
- 2
- 3
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
admin | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | 2 | 2 | 6 | 18,941 | 0 |
Karya Sastra | 21 | ||||
Wawasan | 1 | ||||
Bookmark | 1 | ||||
Dapur Sastra | 19 | 66 | 133 | 113,630 | 9 |
JUMLAH | 21 | 91 | 139 | 132,571 | 9 |
Komentar
Gelap Dalam Terang
kita tak lagi bisa mengenang awal keberadaan
kecuali kita masih sama-sama mengingat dan melupakan
tak perlu menunggu sampai di bukit-bukit maut itu
semoga kenangan kita semanis jagung bakar di atas batu-batu kebencian
sampai asap, debu, dan arang menuliskan kedewasaan ini
yang kian merubah arah musim bertandang
meriwayatkan nama-nama rindu yang belum sempurna mengukir pertemuan
dekaplah tubuh kita masing-masing
sampai aroma kebisuanmu memaknai peristiwa percakapan
di antara mimpi-mimpi yang sesaat, lalu pergi tanpa saksi
karena sejak itulah kita akan bahwa kesedihan dan kegembiraan
terseret langkah kanak-kanak dan tawa yang terus megabarkan nyanyian luka
bagi rerimbun usia seiring hembusan angin menyertai jejak dongeng-dongeng
menyibak ruang rahasia menjadi beling-beling yang siap menikam jantung kita
langkah jiwa tak kunjung leyap membuntuti pikiran
walau aku lari menyebut nama tuhan sampai semuanya menghilang
tapi kita selalu merasa gelap dalam terang
sebab hidup hanya melayari kesakitan demi kesakitan
yang kita ucapkan dalam belukar percapan
dimana tersimpan segala tempat kedatangan dan keberangkatan
dari pengap merisaukan segala kegalauan
2010
Karya
Yth. Admin,
saya baru saja mendaftar dan sudah membuat karya baru, sekarang tinggal menunggu diterbitkan / saya diberi akses untuk menerbitkan oleh admin. 1 saja bisa kan ya? Kalau ngirim banyak bersamaan, nanti saya takut dikira spam hehe.
saya senang sekali bisa bergabung dan belajar tentang sastra Indonesia bersama komunitas disini. selamat bekerja untuk admin..
terima kasih.
saya mndaftar jadi anggota
saya mndaftar jadi anggota jendela sastra dan mencoba mengirim puisi.bagaimana saya bisa tahu bahwa karya saya dimuat san di apresiasi orang ? makasih admin..,
Materi ini telah di
Materi ini telah di modifikasi pengguna lain,perubahan tidak di simpan...
Itu maksud'y gmn mind...??
Setiap kali mau nyunting slalu gagal..
Tolong di bantu..
Thnky..
..
Mengapa karya yang terbit duluan tetap ada dan karya yg baru cepat tenggelam? Bukannya yang (no offense) Elegi untuk Iza sudah lama? Kaya ku seperti Harapan cepat terdorong sedangkan karya yg 1 itu dan yg lain tetap ada.
pertanyaan & saran yg tersirat
Saya mulai merasa situs ini dibanjiri oleh akun baru yang hanya sekedar membuat akun tanpa melanjutkan aktivitas sastra mereka. Mohon untuk diperhatikan.
(Kalau saya akan coba menulis tiap hati, buat di sekolah, tinggal salin malam-malam)
knapa sepi
Admin knapa tulisan terbaru gk teratas sdangkng tulisan terlama selalu tampil, itu membuat je dela sastra seperti tak ada peminat, dan seperti sudah usang dan tak aada yg aktf, dàn membuat para pendatang jd malas aktf krna seperti ad perbedaan mengejar sesuatu, perlu pembaruan dong untuk ini,makash, maaf ya jujur sy..pis
Tanya
Min mau tanya,, kalau mau ganti alamat email yang sudah dipakai caranya gimana
Gelap Dalam Terang
kita tak lagi bisa mengenang awal keberadaan
kecuali kita masih sama-sama mengingat dan melupakan
tak perlu menunggu sampai di bukit-bukit maut itu
semoga kenangan kita semanis jagung bakar di atas batu-batu kebencian
sampai asap, debu, dan arang menuliskan kedewasaan ini
yang kian merubah arah musim bertandang
meriwayatkan nama-nama rindu yang belum sempurna mengukir pertemuan
dekaplah tubuh kita masing-masing
sampai aroma kebisuanmu memaknai peristiwa percakapan
di antara mimpi-mimpi yang sesaat, lalu pergi tanpa saksi
karena sejak itulah kita akan bahwa kesedihan dan kegembiraan
terseret langkah kanak-kanak dan tawa yang terus megabarkan nyanyian luka
bagi rerimbun usia seiring hembusan angin menyertai jejak dongeng-dongeng
menyibak ruang rahasia menjadi beling-beling yang siap menikam jantung kita
langkah jiwa tak kunjung leyap membuntuti pikiran
walau aku lari menyebut nama tuhan sampai semuanya menghilang
tapi kita selalu merasa gelap dalam terang
sebab hidup hanya melayari kesakitan demi kesakitan
yang kita ucapkan dalam belukar percapan
dimana tersimpan segala tempat kedatangan dan keberangkatan
dari pengap merisaukan segala kegalauan
2010