Skip to Content

Buku Surat dari Bapak karya Gol A Gong

Foto Hamzah Sutisna
files/user/13073/WhatsApp_Image_2024-01-07_at_02.52.30.jpeg
WhatsApp_Image_2024-01-07_at_02.52.30.jpeg
Kali ini saya ingin bercerita tentang buku karyanya Gol A Gong yaitu Surat dari Bapak. Buku satu ini mengkisahkan seorang yang bernama Farhan, ia merupakan anak yang baru lulus SMA dan menginjak tahun pertama di Kampus UIR, kampus ternama di daerahnya, Farhan mempunyai orang seorang ibu yang berprofesi sebagai Guru dan Ayah sebagai Kepala Sekolah, ayahnya yang terlibat kasus Korupsi yang mengakibatkan kehidupan Farhan dan keluarganya menjadi berantakan, harta kekayaan ayahnya di sita dan ayahnya di jebloskan ke penjara, sehari setelah ayah dan ibunya pulang dari Haji.
Banyak teror yang mengintai Farhan mulai dari banyaknya komentar cacian dari akun-akun kardus banyak juga serangkaian hinaan dan makian dari komentar-komentar netizen. Selain dari kisah keluarganya yang dibalut dengan keharmonisan namun berujung masalah, Farhan juga mengalami masalah dengan percintaannya, ia ditinggalkan oleh kekasihnya yang sudah dari kelas 2 SMA mereka jalin karena ada orang ketiga. Namun kebaikan juga menyertai Farhan, dilain sisi dari kisah tragisnya ia menemukan secercah harapan yaitu sosok wanita yang mengalami nasib mirip dengannya yaitu ayahnya terjerat kasus pemalsuan sehingga menjadikan ayahnya harus mendekam di penjara. Namun pada akhir buku itu ayahnya dengan susah payah mengupdate di beranda sosmednya tentang kisahnya dan ia menyesal atas perbuatannya, catatan itu ayahnya hususnya juga untuk Farhan agar ia tidak mengikuti jejaknya dan ayahnya tetap mencintai mereka.
Dari buku Surat dari Bapak ini tentu ada beberapa hal yang menjadi pelajaran salah satunya seburuk-buruk orang tua tentu ia akan mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya, Selian itu dalam bukunya saya menemukan ending yang di gantung terkait kisahnya yang belum selesai, entah memang penulis sengaja membuat demikian Karena menyiapkan kisah lanjutannya atau bagaimana, itu tergantung penulis, selanjutnya ada kekeliruan dalam penyebutan nama tokoh pada hlm. 154 yang bagian percakapan dengan sipir dan pada bagian memukul jarinya ke jeruji besi, harusnya Akbar tapi disana tertulis Farhan. Untuk keseluruhan isi tentu saja sangat Menarik dan rekomendasi banget untuk dibaca sekaligus mengisi waktu santai.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler