Skip to Content

Perjalanan Rasa

Foto Hamzah Sutisna

PERJALANAN RASA

 

1/

Setapak jalan kupijaki ditengah terik mentari

membumi di pematang yang jauh 

kutemukan liku sedangkan aku terdiam 

dengan hati yang lebam

 

di pertengahan jalan itu kutemui dirimu 

layu dimakan waktu 

diteguknya air rindu

hilangkan dahaga lagi kepayahan

 

di lembah rasa ini kau kembali hadir 

beri kenangan 

singgah warnai sang mentari 

sebelum sang jingga beri keteduhan 

 

cinta pernah tumbuh disini 

bercampur asin dan amis bercampur satu

singgahmu sungguhkan perjalananku 

taklukkan gunung yang katanya tertinggi 

 

kasih pernah terpupuk disini 

tumbuh bersama pohonpohon pinus dan jati

 

luka pernah singgah disini 

saat kudapati dirimu tak bersamaku lagi.

 

 

2/

Sabda hati yang teramat dalam menyampaikan isi hati dalam perjalanan singkat 

menuju kebebasan diri 

sebuah hal yang pasti 

bahwa setiap manusia 

mempunyai problematika yang berbeda

 

punya ceritanya sendiri 

dan solusi penyelesaiannya masingmasing

tapi satu karunia yang luar biasa kita sadari bahwa tuhan siapkan juga kebahagiaan dibalik itu semua.

 

september sudah tiba 

kita sedang berada didalamnya 

satu tanda bahwa jatah umur sudah semakin berkurang dewasa sudah semestinya menyertai

 

semakin dewasa 

semakin besar pula tanggung jawab 

semua hal yang mendewasakan

menjadi dewasa tentu merasa hidup utuh dirasa 

tak cuma yang manismanis 

 

merasa jatuh cinta

bahkan jatuh karena keadaan 

bisa saja dirasakannya 

tentu semua adalah proses 

perjalanan pendewasaan itu sendiri

 

 

3/

dalam puncak sebuah cerita indah

terkadang kita lupa bahwa ada patah

yang siap menunggu

 

ada hikmah yang selalu bisa dipetik 

ada kisah dan rindu dalam setiap kenangan

melepaskan sejenak kepenatan dalam tugas dan asa yang sudah kian membungkam rasa

tak ada suara hanya rasa dalam pesannya

 

meletakan semua beban yang ada

kembali dan pulang

bukan untuk pergi dan meninggalkan

hanya saja siap berancang untuk kembali 

melaju lebih jauh lagi

 

memandangi nisan nestapa dibalut dalam kenangan cerita dari sosok yang penuh kehangatan 

beberapa orang selalu mampu melindungi 

memberi keamanan juga rasa hangatnya kasih sayang

walau kini sosoksosok itu sudah kembali berpulang

pulang ketempat yang yang kekal abadi dalam kebahagiaan

semoga saja selalu dalam lindungannya.

 

 

4/

Ditemani secangkir kopi kita kembali mengenang, perjalanan singkat di puncak ketenangan

bersama dengan teman seperjuangan

tapi dalam ceritanya terbesit sebuah kisah pilu

tentang luka dalam 

 

sebuah janji setia yang sudah diungkapkan

terkhianati oleh sebuah kedatangan sosok baru 

berani menantang bahkan merebut sosok yang sudah lama diidamkan

 

pengkhianatan yang begitu menyakitkan 

menusuk relung hati yang terdalam 

bak racun yang dengan cepat mematikan 

tanpa belas kasihan

 

tapi dari sakitnya sebuah kehilangan 

tentu ada hikmah yang bisa dijadikan pelajaran

pelajaran hidup yang lebih berharga daripada sebuah materi pelajaran yang ada di bangku sekolahan

terkadang hanya sekedar dikenang tanpa kembali dilakukan

 

keikhlasan

ketegaran 

ketulusan 

tidak mungkin siasia

ternyata betul adanya 

cinta memang tak harus memiliki

tapi ketika kau dapati cinta

kau akan rela demi seorang yang kita sayangi bahagia

 

juga tentang sebuah kesadaran 

bahwa sesuatu yang akan kita petik 

sesuai dengan apa yang kita tanam dalam diri

 

seduh dulu kopinya

sebelum rasa dan asa melebur jadi kita

 

 

5/

kembali mencoba tuk kembali bangkit 

memulai perjalanan sedikit demi sedikit

tempat yang sebelumnya menjadi tempat bernaung

dan memulai sebuah perjalanan kecil

kini ku coba lagi

semua kembali pada diri sendiri

malam disudut kamar ini

 

ada sebuah ketidak wajaran kembali hadir

tentang sebuah ketidak manisan perhatian 

juga kesibukannya diri yang tak mampu memberi kabar dan kepastian

ada hati yang tersakiti juga terabaikan

menunggu dalam kegelapan 

harapan dibumbui oleh rinnai

rintikan hujan yang membasahi setiap perjalanan

 

bukan soal ingin melepaskan

hanya saja memang butuh waktu tuk sendiri

mencoba berteman dengan diri 

mulai kembali mengevaluasi diri 

langkah apa yang harus dijejaki 

sebetulnya keberadaan orang yang spesial sangat berarti 

 

ada hal yang mengurungkan niat hati tuk mengabari

bahwa tak semua hal perlu diumbar sampai ke ujung semesta ini

semoga saja mengerti.

 

Dalam buku Antologi Puisi SETELAH KEPERGIANMU

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler