Kala khilaf berkeloceh
Manusia melukis topeng-topengnya
Dengan air mata yang busuk
Dengan ramah tamah yang basi
Dengan tangan penuh darah
Lakonkan tokoh-tokoh dongeng
Yang bijaksana
Yang berbudi luhur
Penutup perangai buruknya
Mengajak lalu menendang
Menggandeng lalu menyikut
Menjunjung lalu meludahi
Membelai lalu menampar
2003 -2008, entah kapan ku tulis puisi ini
Komentar
saat sisi gelap pada
saat sisi gelap pada puncaknya
saat manusia tak mengelabuhi sisi gelap
atau waktu mengundang gelap
ataukah ruang membungkus gelap
Saat manusia lupa akan fitrahnya di bumi
Makasih sudah berkunjung di puisi saya, salam kenal Anonymous
manusia, lebih suka memandang
manusia, lebih suka memandang sisi gelap
manusia tak sanggup dan cenderung tak peduli
manakala manusia bisa melihat `gelap`
mereka lupa penyebab mengapa gelap bisa dilihat....
keindahan alam
kemolekan tubuh
tak sanggup menggugah
bila tak ada cahaya, cahaya yang menimpanya....
cahaya tak sanggup, bila tak ada cahaya di atas cahaya...
Senang rasanya di kunjungi senior
Setuju...
Manusia memang kerap kali lupa
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang cepat memperbaiki kesalahan
Salam kenal Mas Agus ARZapata
ya
ya
Tulis komentar baru